Dirlantas Polda Metro Jaya Kerahkan 1.649 Personel Polisi untuk Jaga 100 Titik Penyekatan di Jakarta dan Sekitarnya

Loading

JAKARTA (Independensi.com) –Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya menyiapkan 1.649 personel untuk menjaga 100 titik lokasi penyekatan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Jakarta dan sekitarnya.

“Total yang dibutuhkan untuk melakukan penyekatan satu shiftnya 1.649 personel,” kata Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo di Mapolda Metro Jaya, Rabu (14/7/2021).

Sambodo merinci ribuan personel itu merupakan gabungan TNI-Polri dan Pemerintah Daerah (Pemda) DKI Jakarta yang terdiri dari Ditlantas 359 personel, Sabhara 348, Brimob 310, TNI 360, dan dari Pemda 276.

Adapun nanti, petugas akan menerapkan skema per shift yaitu Pukul 06.00 WIB sampai pukul 10.00 WIB hanya membolehkan masyarakat yang bergerak di bidang esensial dan kritikal.

Kemudian, pada pukul 14.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB hanya membolehkan tenaga kesehatan, dokter, perawat, dan kondisi darurat. Sedangkan pada saat pukul 22.00-06.00 WIB petugas pun diperkirakan sudah tidak lagi melakukan pemeriksaan di lokasi penyekatan.

“Pukul 22-6.00 WIB karena arus lalu lints sudah sepi maka kemudian penyekatan kami lepas,” tutur Sambodo.

Sebelumnya, Polda Metro Jaya telah resmi melaporkan adanya penambahan titik lokasi penyekatan mobilitas di tengah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.

“Dari 63 titik, ada penambahan sekarang jadi 100 titik. Jadi ada 100 yang akan kita lakukan penyekatan,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus di PMJ, Rabu (14/7).

Penambahan titik penyekatan itu lantaran masih banyak masyarakat yang belum disiplin dengan kebijakan penerapan PPKM Darurat di ibu kota. Sehingga mobilitas di Jakarta masih belum capai target mencapai 50 persen dari PPKM Darurat.

“Penyekatan sudah kita lakukan, tapi tingkat kesadaran masyarakat masih kurang. Memang betul penyangga- penyangga ini sepi tapi ada upaya dari masyarakat, tau di luar esensial dan kritikal tidak boleh tapi mereka lewat jalan tikus ya” katanya.

“Menyikapi hal ini, kita perlu lagi untuk lebih tegas walaupun dengan humanis kita lakukan, beberapa ruas jalan kita lakukan penyekatan,” katanya

Adapun penambahan lokasi itu mulai dari dalam kota, batas kota, wilayah penyangga hingga ruas jalan Sudirman-Thamrin yang seluruhnya mencapai 100 titik.