KRI Makassar-590 membawa bantuan kemanusiaan untuk korban bencana alam di Mamuju.

TNI AL Salurkan Bantuan Kemanusiaan Korban Bencana Gempa Bumi di Mamuju

Loading

JAKARTA (Independensi.com) – KRI Makassar-590 dengan Komandan Letkol Laut (P) Hadi Subandi, M.Tr. Hanla., CHRPM yang membawa bantuan kemanusiaan untuk korban bencana alam di Mamuju, Senin (13/6) tiba di dermaga Rangas Lanal Mamuju disambut Asops Danlantamal VI Makassar Kolonel Laut (P) Ahmad Muharram bersama Komandan Pangkalan TNI AL Mamuju Letkol Marinir Anthonius Temmy Irawan dan unsur Forkopimda Sulawesi Barat.

Kapal jenis Landing Platform Dock (LPD) yang membawa bantuan berupa beras, mie instan, gula, air mineral, selimut dan alat-alat kebersihan berupa sabun mandi, sabun cuci, pasta gigi, sikat gigi dan pempers untuk balita ini berangkat dari Surabaya, Sabtu (11/6) lalu.

Tiba di Mamuju, Komandan KRI Makassar-590 di atas Hanggar KRI Makassar-590 langsung menyerahkan bantuan misi kemanusiaan kepada Lantamal VI Makassar yang diterima Asops Danlantamal VI Makassar Kolonel Laut (P) Ahmad Muharram mewakili Danlantamal VI Makassar Laksamana Pertama TNI Dr Benny Sukandari, S.E,. M.M., CHRMP., selanjutnya diserah terimakan kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat yang diterima langsung oleh Pj. Gubernur Sulawesi Barat Dr. Akmal Malik., M.Sc, untuk direalisasikan kepada masyarakat penerima bantuan.

Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono diberbagai kesempatan telah memerintahkan prajuritnya untuk berperan aktif secara profesional, bergerak cepat dalam mendukung kegiatan atau membantu saat ada kejadian bencana alam seperti di Kabupaten Mamuju sebagai salah satu tugas TNI dalam Operasi Militer Selain Perang (OMSP), sehingga keberadaan TNI AL akan memberikan manfaat bagi masyarakat sekelilingnya.

Bencana Gempa Bumi dengan skala 5,8 magnitudo telah mengguncang Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat, pada hari Rabu (08/06/2022) sekitar Pukul 13.32 Wita. Lokasi gempa terletak pada koordinat 2,74 LS dan 118,54 BT, atau tepatnya berlokasi di 43 kilometer arah barat daya kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat pada kedalaman 10 kilometer. Gempa bumi ini tidak menimbulkan efek tsunami, tetapi berdampak pada rusaknya bangunan rumah warga dan korban luka-luka.