Foto; Acara sarasehan kepemudaan ‘Menguatkan Peran Pemuda di Era Industrialisasi’

JIIPE Komitmen Tetap Prioritaskan Warga Lokal Sebagai Tenaga Kerja

Loading

GRESIK (Independensi.com)  – Warga  ring 1 menagih komitmen perusahaan  di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) Manyar Gresik, dalam memprioritaskan serapan tenaga kerja lokal.

Mereka menilai, komitmen itu belum berjalan maksimal lantaran terganjal berbagai persoalan. Terutama  kompetensi dan standarisasi yang diterapkan perusahaan, sehingga warga yang tinggal di ring 1 masih belum banyak yang terakomodir.

“Kami mempertanyakan penyerapan tenaga kerja lokal dan UMKM. Saya kira ini penting, karena kami juga masuk di wilayah ring 1 yang berdekatan dengan JIIPE,” tanya Amin Sholeh, warga  Desa Bedanten, Kecamatan Bungah yang tergabung dalam Karang Taruna (Kartar) Kerabat saat sarasehan kepemudaan bertajuk ‘Menguatkan Peran Pemuda di Era Industrialisasi’, Jumat (9/9).

Salah satu pembicara Mifti Haris, menyatakan segala aspirasi warga sekitar kawasan KEK JIIPE Manyar Gresik menjadi atensi prioritas bagi perusahaannya. Khusus tenaga kerja, tetap mempertimbangkan kompetensi yang telah menjadi standar perusahaan masing-masing.

“Kita terus upayakan untuk memprioritaskan warga sekitar kawasan, tetapi kita tidak bisa serta merta memberikan peluang kerja, karena memang harus ada kompetensi,” ungkap Mifti Haris yang juga Humas PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera (BKMS).

Ditambahkan Mifti, pihaknya seperti pengurus RT, karena hanya menguruk lahan dan menjualnya ke perusahaan-perusahaan.

“Tetapi ke depan kita akan melakukan kontrol terkait peluang tenaga kerja khususnya bagi warga lokal,” imbuh dia.

Ketua Forum Kota (Forkot) Gresik Harus Sofwanul Faqih menegaskan, faktanya saat ini basis industri yang berdiri di Kabupaten Gresik belum sepenuhnya maksimal dalam mengakomodir tenaga kerja lokal.

“Bahkan masyarakat sering dihadapkan dengan aturan yang membingungkan dan menghambat, untuk masuk menjadi tenaga kerja di perusahaan, dan ini sudah sering kita sikapi,” terangnya.

Anggota Komisi II DPRD Gresik M Syahrul Munir yang hadir menyampaikan, sebenarnya anggaran daerah bisa dimaksimalkan untuk peningkatan kapasitas SDM melalui program upgrade skill.

“Seperti pokok pikiran (Pokir) dewan  bisa digunakan pelatihan peningkatan kapasitas untuk memenuhi standar perusahaan, agar warga lokal bisa sepenuhnya terakomodir,” ujar politisi muda PKB ini.

Sarasehan juga dihadiri jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Bungah, meliputi Camat Munir, Kapolsek AKP Sujito, Danramil  Kapten Moch Ridlon serta puluhan pemuda Desa Bedanten. (Mor)