Masyarakat di Kabupaten Bekasi antri untuk memperoleh air bersih dari Perumda Tirta Bhagasasi dampak kekeringan.(humas)

Perumda Tirta Bhagasasi Salurkan Air Bersih: Dampak  Kekeringan di Kabupaten Bekasi Meluas di 45 Desa

Loading

BEKASI (IndependensI.com)- Dampak kemarau yang terjadi hingga saat ini,
luas wilayah yang terdampak di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, terus meluas.

Data Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi,  hingga sekarang sudah menyebar di 45 desa  melingkupi  10 wilayah kecamatan. Awalnya dua pekan lalu, hanya 23 desa di 9 kecamatan.

Selain masyarakat kesulitan air bersih, lahan pesawahan yang terdampak  tercatat 21.250 hektare. Bahkan,  seluas  4.097 hektare masuk kategori  terancam.

Adapun ke 10 kecamatan yang kekeringan, Kecamatan Muaragembobg, Cabangbungin, Tarumajaya dan Babelan. Empat  kecamatan ini,  sebagian wilayahnya  berbatasan dengan laut. Kemudian Kecamatan  Cibarusah, Bojongmangu, Serang Baru, Cikarang Pusat,  Pebayuran, dan Sukawangi.

Yang paling merasakan kekeringan, meliputi  178.004 jiwa dari 53.178 kepala keluarga. Mereka, kesulitan air bersih. Namun BPBD setempat bersama Perumda Tirt Bhagasasi, hingga sekarang  masih terus mendistribusikan air bersih sejak masa tanggap darurat kekeringan terjadi akhir Agustus 2023.

Sampai saat ini, lebih 3,2 juta liter air bersih sudah dibagikan kepada masyarkat. Pendistribusian air bersih, masih terus berlanjut, ungkap Direktur Utama Perumda Tirta Bhagasasi Usep Rahman Salim, Senin (25/8/2023).

Terakhir, akhir pekan lalu, Perumda Tirta Bhagasasi bersama Polres Metro Bekasi Kabupaten, juga membagikan air bersih kepada masyarakat di Kecamatan Muaragembong. Di sana, juga dibangun tempat penampungan air untuk mempermudah masyarakat

Dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi,
Pada musim kemarau, juga terdampak penyakit infeksi saluran pernapasan  atas (ISPA) kepada masyarakat, ditambah polisi udara yang semakin buruk.  (jonder sihotang)