Santri Tewas Di Kubangan Bekas Tambang, Ini Penegasan Ketua PBNU

Loading

Jakarta- Ketua Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Nasyirul Falah Amru mendesak Pemerintah Daerah (Pemda) Bintan, Kepulauan Riau menindak tegas pengusaha tambang yang tidak melakukan reklamasi di kubangan bekas tambang.

Tokoh yang akrab disapa Gus Falah itu mengungkapkan pernyataan tersebut menyusul tragedi yang menewaskan seorang santri di kolam bekas tambang bauksit di Kampung Bangun Rejo, Kelurahan Gunung Lengkuas, Kecamatan Bintan Timur, baru-baru ini.

“Ini tragedi memilukan, pemerintah harus tegas terhadap perusahaan yang tidak melakukan reklamasi, karena selain membahayakan nyawa rakyat, abai terhadap reklamasi juga pelanggaran terhadap Undang Undang Nomor 3 Tahun 2020,” tegas Gus Falah dalam keterangan tertulisnya, Rabu 11 Oktober 2023.

Anggota Komisi VII DPR-RI itu menilai dengan jatuhnya korban di kubangan bekas tambang bauksit itu membuktikan pengusaha tak mengindahkan amanat Undang-Undang.

Gus Falah juga menilai Pemda lemah dalam pengawasan terhadap para pengusaha tambang.

Menurutnya, pemerintah harus bertindak tegas dalam memberikan sanksi terhadap pengusaha tambang yang mengabaikan reklamasi.

“Bekas galian tambang tidak boleh dibiarkan begitu saja, disinilah pemerintah harus menjalankan fungsi pengawasan dan penindakannya,” tambah putra dari ulama NU Ponorogo KH Amru Al Mu’tasyim itu.