KUPANG (IndependensI.com) – Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Laiskodat mengapresiasi gerak cepat PLN dalam memulihkan kelistrikan NTT usai dihantam badai siklon tropis Seroja pada awal April 2021.
Viktor menjelaskan, badai Seroja pernah meluluhlantakkan Pulau Timor pada 1939. Tahun ini, lanjut Viktor, badai ini kembali muncul dengan dampak yang lebih dahsyat, tidak hanya meluluhlantakkan Pulau Timor tapi juga hampir seluruh pulau di NTT.
Badai juga berimbas pada rusaknya infrastruktur kelistrikan yang melumpuhkan perekonomian dan menghambat aktivitas masyarakat.
Untuk itu, Viktor mengapresiasi kerja keras PLN yang bisa memulihkan pasokan listrik lebih cepat dari jadwal yang direncanakan. PLN bahkan mengerahkan sumber daya dari luar NTT.
“Saya jujur sangat _surprise_ karena dari Pak GM bilang pulihnya pertengah Mei. Melihat kondisi hancur lebur ini benar-benar sesuatu pekerjaan yang begitu berat dilakukan oleh siapa pun dan kami menduga pengerjaan perbaikan dan pemulihannya lama sekali. Tapi nyatanya, hari ini 96 persen sistem kelistrikan sudah pulih dan hanya tinggal 4 persen yang belum pulih,” jelas Viktor di Kupang, Rabu (21/04/2021).
Menurut Viktor, pulihnya listrik memberikan harapan yang luar biasa bagi masyarakat Nusa Tenggara Timur untuk hidup lebih baik usai dihantam badai Seroja.
“Untuk itu, kami mengucapkan terima kasih pada PLN yang telah bergerak cepat dengan seluruh perangkatnya. Listrik kembali menyala merupakan sesuatu yang sangat menggembirakan bagi kami,” kata Viktor.
Sebagai apresiasinya, Viktor memberikan kain tenun khas NTT kepada Direktur Utama PT PLN (Persero) Zulkifli Zaini. “Saya memberikan kain ini mewakili warga NTT mengapreasiasi kinerja PLN yang sangat luar biasa,” ungkapnya.
Menanggapi hal itu, Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini menyatakan, percepatan pemulihan listrik di NTT tidak akan terwujud tanpa
dibantu para _stakeholder_ termasuk pemerintah daerah, TNI, Polri, warga serta dibantu teman-teman PLN relawan dari luar NTT.
“Kami bersyukur sekali, akibat musibah badai ini bisa diatasi dalam waktu lebih singkat dari yang kita perkirakan semula. Tetapi hal ini tidak bisa tercapai bila kita tidak dibantu oleh semua _stakeholder_ dan juga dibantu teman-teman PLN relawan dari luar NTT. Jadi pencapaian ini adalah buah kerjasama semua,” tutur Zulkifli.
Menurut dia, kolaborasi ini bisa menjadi contoh dalam penganganan bencana. Di samping, PLN juga telah memiliki _emergency respons unit_ saat bencana sehingga bisa bergerak lebih cepat.
“Kami ingin menyampaikan terima semua pihak membantu PLN untuk memulihkan kelistrikan di NTT ini,” ucap Zulkifli.
*Update kondisi kelistrikan NTT*
PLN mencatat 616.836 pelanggan di NTT telah kembali menikmati nyala listrik hingga Rabu (21/04/2021) pukul 18.00 Wita. Jumlah ini sekitar 97 persen dari total 635.979 pelanggan PLN yang mengalami pemadaman.
Sementara itu, dari total 4.002 gardu distribusi yang terdampak badai, sekitar 3.870 gardu distribusi sudah menyala dan beroperasi normal.
“Kerja dan perjuangan kami belum akan berhenti. Masih ada 3,6 persen gardu di titik-titik tersulit dan medan yang sangat berat yang juga harus dipulihkan. Masih ada sekitar 3 persen pelanggan yang gelap gulita, yang akan segera kami pulihkan kelistrikannya,” ungkap Zulkifli. (Chs)