JAKARTA (independensi.com) – Presiden Joko Widodo menyebut kondisi Indonesia saat ini semakin dan lebih baik dibandingkan tiga tahun lalu ketika ia memulai pemerintahannya dengan pertumbuhan ekonomi di atas lima persen setiap kuartal tahun ini.
“Dua bulan lalu menandai tepat tiga tahun pemerintahan saya dan atmosfer secara signifikan semakin membaik. Lebih baik ketika satu tahun pemerintahan saya yang pertama pada 2015,” kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pembicara kunci Presiden Republik Indonesia pada “The Year Ahead Asia – Bloomberg” di Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu.
Ia mengatakan, upaya pemerintah untuk melakukan reformasi struktural untuk mendongkrak kinerja ekonomi mulai menampakkan hasil.
Hal itu kata Presiden, sekaligus memungkinkan ruang fiskal untuk memulai dan merampungkan rencana proyek besar infrastruktur di berbagai penjuru Tanah Air.
“Perkembangan-perkembangan positif ini berkat satu hal dan satu hal saja; reformasi,” ucapnya.
Ia menggarisbawahi perekonomian Indonesia yang tumbuh lebih dari 5 persen setiap kuartal tahun ini dan diperkirakan oleh pemerintah akan meningkat 5,4 persen pada 2018.
Angka itu diakuinya memang masih di bawah target sebesar 7 persen yang ditetapkan Jokowi ketika dia mulai berkuasa tiga tahun lalu.
Oleh karena itu, ia mengatakan, Pemerintahannya terus bekerja keras dalam hal reformasi, termasuk memangkas subsidi bahan bakar sehingga tercipta ruang fiskal yang lebih longgar untuk dialihkan membiayai pembangunan jalan, jalur kereta api, dan pelabuhan.
Jokowi menegaskan pemerintahannya telah berada pada jalur yang tepat untuk kemudian merampungkan sebagian besar proyek infrastruktur yang sedang dibangun selama periode lima tahun pemerintahan.
Presiden pada kesempatan itu menyampaikan dua pelajaran yang ia dapat selama tiga tahun pemerintahannya yakni kondisi yang semakin baik setelah upaya reformasi dan sikap optimistis yang dianggapnya akan selalu menang.
Ia mencontohkan Bank Dunia yang memberikan indeks kemudahan berusaha atau Ease of Doing Business di Indonesia yang beranjak membaik yakni dari peringkat 106 pada 2016 menjadi 72 pada 2017.
Bahkan ada survei global yang menempatkan Indonesia pada ranking pertama dalam hal indeks kepercayaan masyarakat dari sisi pemerintahan.
Sementara di sektor pariwisata Indonesia, kata Presiden, kunjungan turis asing terus meningkat pertumbuhannya dengan investasi di bidang pariwisata naik hingga 35 persen.
“Booming pariwisata akan terlewat jika kita tidak siap dengan infrastruktur,” ujarnya.
Oleh karena itu, Presiden mengaku terus bekerja keras untuk merampungkan berbagai proyek infrastruktur, termasuk dicontohkannya pengoperasian bandara di Silangit yang mengakses Danau Toba dengan maskapai Garuda Indonesia terbang langsung ke sana.
“Surga-surga lain Belitung dan Labuan Bajo, Komodo juga akan dikonversikan pada penerbangan internasional sesegera mungkin,” tuturnya.