Ilustrasi. (Dok/Ist)

Hukum Tak Boleh Digunakan Menekan Lawan Politik

Loading

JAKARTA (Independensi.com) – Mantan wakil ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Erry Riyana Hardjapamekas menegaskan, demokorasi dalam jenis apapun tidak akan berlangsung  dengan baik kalau penegakan hukum tidak berjalan. Hal itu dikemukan Erry dalam acara “Malam Refleksi Peringatan Kemerdekaan RI” yang diselenggarakan Peradi di Rumah Bersama Advokat (RBA), Jakarta, Jumat (16/8/2024).

Erry Riyana Hardjapamekas (Ist)

Di hadapan para advokat dan aktivis hukum Erry mengungkapkan, peranan advokat   dalam memberantas korupsi sangat instrumental. “Sangat penting. Hanya advokat yang dapat menyakinkan klien agar tidak usah melakukan suap,” kata Erry melalui keterangan tertulis. Menurut  Erry walaupun banyak kabar advokat lawan  melaksanakan  suap, dalam prakteknya masih  banyak advokat  yang menang tanpa perlu melakukan suap.

Lebih jauh Erry menegaskan, politik yang memanfaatkan kekuasaan untuk menekan lawan melalui hukum jelas merupakan penyalahgunaan kewenangan. Mengenai  pencegahan korupsi, menurut Erry yang   paling penting  adalah keteladanan atau contoh.

Terkait kritik terhadap Operasi Tangkap Tangan (OTT),  Erry menjelaskan banyak salah ditafsirkan.  Menurutnya OTT bukan agenda dan tidak direncanakan. “OTT  berasal dari  laporan masyarakat yang ditindaklanjuti. Maka salah jika dikatakan OTT tidak boleh dilaksanakan,” ujarnya.

Upaya preventif  dalam penangan korupsi, tambah Erry, sangat tergantung kepada eksekutif. “Sebenarnya sudah banyak usulan preventif seperti reformasi birokrasi, tapi sampai sekarang pelaksanaan tidak jelas karena eksekutif tidak serius melaksanakannya,” imbuhnya.

Erry juga mengungkapkan, pelayanan publik yang baik menjadi penting karena dapat mencegah korupsi. Pelayanan publik yang buruk akan dimanfaatkan oleh para pengusaha. Pengalamannya selama meminpin KPK tak lain mengelola harapan masyraakat. “Ini yang paling berat, karena kemampuan KPK terbatas. Kendati demikian, kita harus optimis. Kita tidak dapat hidup sedetik pun tanpa harapan,” tuturnya.