JAKARTA (IndependensI.com) – Panitia Asian Games (INASGOC) bukan menjadi satu-satunya penentu penggunaan Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta pada saat Indonesia menghadapi Asian Games 2018.
Tetapi, penggunaan stadion kebanggaan Indonesia tersebut harus dikoordinasilan dengan PSSI dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang bertanggung jawab dengan renovasi Stadion Utama GBK.
“Penggunaan Stadion Utama GBK memang harus dikoordinasikan dengan PSSI, Kementerian PUPR dan INASGOC,” kata Ketua INASGOC, Erick Thohir di Jakarta, Senin (19/03/2018).
Penegasan ini disampaikan Erick Thohir sehubungan adanya keinginan Persija Jakarta saat menghadapi Persib Bandung untuk menggunakan Stadion Utama GBK sebagai tempat pertandingan Liga 1.
Ketika ditanyakan mengapa penggunaan Stadion GBK harus berkoordinasi dengan PSSI, Kementerian PUPR dan INASGOC? Erick Thohir menjawab, “Dewan Olimpiade Asia (OCA) kan telah menetapkan Stadion Utama GBK hanya dipakai untuk pertandingan Atletik dan acara Pembukaan serta Penutupan Asian Games 2018. Apalagi, OCA dengan PSSI, Kementerian PUPR dan INASGOC telah menyepakati keputusan tersebut. Makanya, Persija dan Persib harus berkoordinasi sebagai persyaratan mutlak penggunaan Stadion Utama GBK.”
Erick Thohir yang juga Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) juga mengingatkan pada saat pelaksanaan Asian Games 2018 ditiadakan pertandingan olahraga di Indonesia. Sebab, Asian games adalah event olah raga Indonesia secara menyeluruh.
“Selama Asian Games 2028 ditiadakan kegiatan olahraga. Dan, penggunaan Stadion GBK bisa diusulkan setelah Asian Games 2018,” ujarnya lagi.
Secara terpisah, mantan Manajer Persija Jakarta, IGK Manila mengatakan, komitmen Erick Thohir tidak perlu diragukan dalam membangun olahraga. “Tidak perlu diragukan lagi komitmen Erick Thohir dalam membangun olahraga Indonesia. Saya berharap Erick Thohir sebagai Ketua INASGOC bisa menggelar Asian Games 2018 dengan sukses seperti yang diharapkan pak Jokowi. Sukses penyelenggaraan, prestasi dan ekonomi,” katanya.
Keyakinan IGK Manila itu cukup beralasan. Dia menyebut Erick Thohir cukup berperan dalam mengantarkan Persija Jakarta menjadi juara Liga Indonesia 2001. “Persija Jakarta itu menjadi juara berkat peran Erick Thohir yang memegang manajemennya. Saat itu, saya selalu berkoordinasi bukan hanya pengelolaan keuangan termasuk masalah penunjukan pelatih dan pemain. Dia juga sangat memahami sepak bola,” tutupnya.(BM/ist)