BEKASI (IndependensI.com) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat pada tanggal 5 Agustus 2019 menyatakan 20 kabupaten/kota di Jabar perlu mewaspadai kekeringan, salah satunya Bekasi. Menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi ada lima wilayah terancam mengalami kekeringan diantaranya di wilayah Cibarusah, Cikarang Pusat, Cikarang Timur, Babelan, dan Tambun Utara.
Menanggapi hal ini, Kepala Bagian Perencanaan Tanaman Pangan, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Ugi Sugiharto menegaskan tentunya Kementan tidak tinggal diam. Kementan aat ini menerjunkan tim untuk mengawal mitigasi kekeringan di wilayah pantura, termasuk Di Kabupaten Bekasi.
“Ini sebagai wujud upaya responsif kami. Kekeringan bukan berarti kita hanya fokus ke yang terdampak. Tetapi kita cari cara bagaimana bisa memperoleh pengganti dari luas terdampak. Salah satunya ya lewat pengamanan standing crop dan penambahan luas tanam,” ujar Ugi di Jakarta, Minggu (25/8/2019).
Ugi menjelaskan upaya Kementan menanggulangi kekeringan ini tentunya dengan koordinasi bersama petugas lapangan baik itu petani, penyuluh, pengendali organisme pengganggu tumbuhan, serta jajaran dinas pertanian kabupaten dan tidak terkecuali TNI juga ikut serta. Kementan menyalurkan bantuan benih padi varietas yang tahan kekeringan, dan sudah mulai ditanam pada bulan Agustus ini.
“Selain bantuan benih, bantuan pestisida dan herbisida serta BBM untuk pompanisasi dan kegiatan olah tanah,” tuturnya.
“Untuk percepatan tanam, penanaman benih padi dilakukan melalui tabur atau sebar Langsung, dengan olah tanah sederhana dan penggunaan air secara efisien,” sambung Ugi.
Di tempat terpisah, Kepala Desa Pasir Tanjung, Kecamatan Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi, Mariyah menyatakan wilayah pertanian yang mengikuti program ini baru 25 ha dari keseluruhan lahan pertanian sekitar 320 ha. Untuk menjaga ketahanan pangan ke depan diharapkan seluruh daerah pertanian di Kecamatan Cikarang Pusat ini bisa ditanami padi.
“Dari enam desa di Kecamatan Cikarang Pusat, lima desa sudah masuk kawasan perindustrian. Hanya Desa Pasir Tanjung ini yang tersisa punya lahan pertanian, termasuk yang di Kampung Cilampayan Pasir yang menjadi awal program ini,” katanya.
“Jadi ya kita sangat antusias sesuai isi kami untuk tetap mempertahankan areal pertanaman di wilayah ini, beber Mariyah,” tandas Mariyah.(***)