Enam Ruas Tol Akan Dioperasikan Agustus – September 2017

Loading

JAKARTA (Independensi.com) – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tahun 2017 ini menargetkan penambahan 16 ruas tol baru sepanjang 352,33 kilometer (km). Proyek  tol tersebut dibangun oleh badan usaha dan 3 ruas sepanjang 39,65 km yang dibangun oleh Kementerian PUPR.

Dari sejumlah ruas tersebut, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengungkapkan akan mengoperasikan sebanyak 6 (enam) ruas jalan tol dalam 2 bulan ke depan. “Dalam waktu dekat ini akan kita operasikan 5 (lima) ruas tol baru. Rencananya pada bulan Agustus dan September 2017 meliputi : Medan-Binjai seksi 2 (6,18 km) dan 3 (4,28 km), Palembang-Indralaya Seksi 1 (7,75 km), Kertosono-Mojokerto seksi 2 (20,15 km) dan 4 (0,9 km), Bawen-Salatiga (20,51 km), dan Gempol Junction – Bangil (7.8 km)” kata Menteri Basuki, di Jakarta, baru-baru ini.

Khusus ruas tol Gempol Junction – Bangil tadi (7,8 km) akan tersambung dengan ruas tol Bangil – Rembang sepanjang 7,9 km yang sudah dioperasikan sebelumnya. Sehingga secara keseluruhan ruas tol Gempol – Rembang 15,7 km sudah tuntas.

Sementara itu  yang keenam yang akan diperasikan adalah sebagian ruas tol Bekasi – Cawang – Kampung Melayu (Becakayu). Menteri Basuki mengatakan akan dibuka pada akhir September 2017 mendatang.

“Pada akhir bulan September 2017 akan kita operasikan Becakayu Seksi 1 sepanjang 8,3 km (Cipinang – Jaka Sampurna), walaupun belum tersambung ke Jalan Kasablanka. Sekarang baru sampai Pasar Gembrong – Cipinang” ujar Menteri Basuki.

Jalan Tol Becakayu ini memiliki panjang total 21,04 km yang terdiri dari 2 seksi yaitu seksi 1 Casablanca – Cipinang – Jaka Sampurna 11 km dan Seksi 2 Jaka Sampurna – Duren Jaya 10,04 km. Untuk keseluruhan Seksi 1 ditargetkan penyelesaiannya pada awal 2018. Biaya investasi tol ini  mencapai Rp 7,2 triliun.

Tol Layang Jakarta – Cikampek II

Di samping 6 ruas tol yang akan diresmikan tersebut, Kementerian PUPR saat ini juga tengah membangun jalan tol Jakarta-Cikampek II (elevated). Pembangunan jalan tol ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas jalan sehingga mengurangi kemacetan lalu lintas Karawang – Bekasi – Jakarta dan sebaliknya. Jalan tol Jakarta-Cikampek II sepanjang 36 kilometer ini, dibangun dengan investasi sebesar Rp 16 triliun oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) konsorsium PT Jasa Marga (Persero) Tbk dan PT Ranggi Sugiron Perkasa dan ditargetkan beroperasi pada 2019.

Pembangunan jalan tol Jakarta-Cikampek II terdiri dari sembilan seksi yaitu Seksi Cikunir-Bekasi Barat (2,99 kilometer), Seksi Bekasi Barat-Bekasi Timur (3,63 kilometer), Seksi Bekasi Timur-Tambun (4,34 kilometer), Seksi Tambun-Cibitung (3,30 kilometer), Seksi Cibitung-Cikarang Utama (4,46 kilometer). Kemudian Seksi Cikarang Utama-Cikarang Barat (2,72 kilometer), Seksi Cikarang Barat-Cibatu (3,16 kilometer), seksi Cibatu-Cikarang Timur (2,45 kilometer) dan seksi Cikarang Timur-Karawang Barat (9,79 kilometer).

Terkait kemacetan yang ditimbulkan akibat pembangunan  jalan tol tersebut, Menteri Basuki mengungkapkan akan terus berkoordinasi dengan Kepolisian untuk melakukan rekayasa lalu lintas di sepanjang tol Jakarta-Cikampek.

“Saya kira perlu rekayasa lalu lintas dan koordinasi intensif dengan Kepolisian, supaya kita bisa urai kemacetannya,” tegas Menteri Basuki.

Ia menambahkan bahwa  “kita terlambat meningkatkan kapasitas jalan tol dan infrastruktur lainnya (LRT dan kereta cepat). Kebetulan saat ini semua dikerjakan secara bersamaan. Namun demikian, gangguan selama pekerjaan ini timbul karena Pemerintah melakukan upaya untuk mengatasi kemacetan. Secara etis, lebih bisa diterima dibandingkan kalau Pemerintah diam saja. Setidaknya kita punya harapan bahwa ke depan (kondisinya) lebih baik,”  tutup Menteri Basuki. (filemon wasito)