Mahasiswa UTA’45 Turun Tangan Berantas Measles dan Rubella

Loading

JAKARTA (IndependensI.com) – Measles dan rubella adalah penyakit berbahaya yang sulit diobati. Namun penyakit tersebut bisa dicegah dengan pemberian vaksin terhadap anak-anak.

Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta (UTA’45) turun tangan membantu menyukseskan pemberian vaksin nasional. Kelompok 5, yang melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Kiarapandak, bekerja sama dengan Puskesmas desa yang terletak di Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor itu.

Anggota Kelompok 5 ikut memberikan vaksin untuk anak-anak di SDN Kiarapandak 01 dan SDN Cipatat 01. Kegiatan itu sejalan dengan program vaksinasi nasional yang dilaksanakan pemerintah pada Agustus dan September 2017.

Campak dan rubella adalah penyakit infeksi menular saluran pernapasan yang disebabkan virus. Anak dan orang dewasa yang belum pernah mendapat imunisasi campak dan rubella, atau yang belum pernah mengalami penyakit ini, berisiko tinggi tertular.

“Bawalah anak Anda ke pos imunisasi terdekat pada Agustus-September 2017 untuk mendapatkan imunisasi measles dan rubella di Puskesmas Kiarapandak,“ kata bidan Dedeh (38 tahun) mengingatkan warganya.

Ketua Kelompok 5, Asyif Ash Shehan, antusias dengan program vaksinasi di Kiarapandak. “Kami ingin membantu program pemerintah dalam mewujudkan Indonesia tanpa measles dan rubella,” kata Asyif, Selasa (8/8/2017).

“Pemberian vaksin secara nasional untuk masyarakat Kiarapandak dari PAUD/TK, SD, sampai SMP di bulan Agustus ini dan kebetulan sekali pas dengan masa KKN kami. Program nasional ini juga sejalan dengan Nawacita Presiden Joko Widodo untuk membangun Indonesia dimulai dari desa-desa dalam kerangka negara kesatuan,” ujarnya menambahkan.

Salah seorang warga, Santi, mengaku senang dengan peran mahasiswa dari Kampus Merah Putih. “Saya sangat terbantu dengan adanya informasi seperti ini. Saya hanya masyarakat biasa yang belum punya anak yang bersekolah. Saya tahu anak saya yang berumur sembilan bulan sudah harus ke Posyandu pada September nanti,” kata perempuan 37 tahun itu. (Tim KKN UTA’45 Kelompok 5)