CIAMIS (Independensi.com) – Menteri Pertanian Amran Sulaiman pada Senin (9/10/2017) di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat meluncurkan asuransi tani untuk menghindarkan petani dari kerugian selama berproduksi sehingga produktivitas pertanian tetap terjaga.
“Asuransi tani ini yang pertama dalam sejarah. Asuransi ini kami siapkan untuk sapi, sawah agar petani terhindar dari kerugian. Kalau kena banjir atau hama diganti,” kata Amran Sulaiman yang pada kesempatan itu juga memberikan asuransi tani kepada petani di salah daerah lumbung besar Jawa Barat itu.
Menurut Amran, asuransi tani yang dikelola PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) itu merupakan wujud program Presiden Jokowi yang menginginkan pemerintah selalu hadir di sisi petani.
Menteri BUMN Rini Soemarno, dalam kesempatan yang sama menuturkan bahwa sejumlah program memang tengah dikerahkan untuk merealisasikan keinginan Presiden Jokowi untuk menyederhanakan dan memakmurkan petani.
Program mensejahterakan petani melibatkan sinergi tiga kementerian, yakni Kementerian BUMN, Kementerian Pertanian serta Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT).
“Jadi dari mulai menanam, pascapanen, penjualan, kami harap petani bisa ikut berpartisipasi,” ucapnya, berharap.
Rini menjelaskan, pemerintah memberikan asuransi tani, kartu tani, serta program mewirausahakan petani di Kabupaten Ciamis untuk 14 gabungan kelompok tani di Kecamatan Pamarican dan Kecamatan Panumbangan sebagai langkah awal.
Di Jawa Barat, program serupa akan dimulai di sembilan kabupaten dengan pengelolaan langsung dari sejumlah BUMN.
“Jadi di Ciamis dan Indramayu itu dipegang Bank Mandiri. Perum Bulog akan mengelola Majalengka, PT Pupuk Indonesia di Karawang, BTN di Purwakarta, BRI di Tasikmalaya, BNI di Garut serta PT Rajawali Nusantara Indonesia di Cianjur,” paparnya.
Rini menambahkan, program mewirausahakan petani diharapkan dapat memberi nilai tambah ekonomi bagi para petani.
“Mereka dapat pendapatan lebih dan aktivitasnya bukan hanya dari padi, jual beras tapi juga bekerja sama dengan BUMN yang punya aktivitas lain seperti penjualan BBM atau elpiji,” ujarnya.
Wakil Gubernur Jawa Barat Dedy Mizwar mengapresiasi program yang diimplementasikan di Kabupaten Ciamis. Asuramsi tani sendiri diharapkan menjadi pengalihan risiko produksi pertanian demi mendongkrak produktivitas petani.
“Petani kalau gagal dapat ganti rugi, ini bagus sebagai pengalihan risiko. Di tengah permintaan yang menigkat dan luas baku lahan sawah dan kualitas yang menurun, memang perlu upaya terobosan,” imbuhnya.
Dalam rangkaian acara tersebut, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Pertanian Amran Sulaiman dan Menteri Desa PDTT Eko Sandjojo menyempatkan diri memanen padi di Desa Kertaraharja, Kecamatan Panumbangan, Kabupaten Ciamis didampingi Wakil Gubernur Jawa Barat Dedy Mizwar dan Bupati Ciamis Iing Syam Arifin. (Ant)