Kemendag, Bulog dan Polri Gelar Kerja Sama Operasi Pangan Jelang Natal dan Tahun Baru

Loading

JAKARTA (Independensi.com) – Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Bulog) gandeng Polda Metro Jaya menggelar launching dan pelepasan Gerakan Stabilisasi Pangan di seluruh Indonesia. Stabilisasi pangan dilakukan dengan operasi pasar yakni menjual beras, gula, dan minyak dengan harga yang terjangkau di titik titik padat penduduk.

Gerakan ini merupakan salah satu langkah pemerintah dan Bulog untuk memastikan stok dan harga pangan tetap stabil jelang Natal dan Tahun Baru. Pelaksanan gerakan stabilisasi pangan dengan model operasi pasar. Ini dilakukan secara masif bersamaan di seluruh wilayah Negara Republik Indonesia. Operasi pasar dilakukan di 198 titik dan pemukiman padat penduduk.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (PDN) Kemendag Tjahya Widayanti menyebutkan bahwa pada hari perayaan keagamaan harga rentan mengalami kenaikan, didorong oleh peningkatan permintaan. Karenanya, Kemendag sebagai regulator dan Bulog sebagai operator mengambil langkah untuk dapat memastikan kondusivitas pemeluk agama dalan merayakan ibadah, tanpa mencemaskan harga.

“Hari besar keagamaan ada potensi kenaikan permintaan dan diikuti oleh kenaikan harga. Dengan operasi pangan ini kita bisa membuat harga itu tertahan untuk tidak meningkat,” ujar Tjahya dalam Launching dan Pelepasan Operasi Pasar Bahan Pangan (Stabilisasi Pangan) di Polda Metro Jaya DKI Jakarta pada Kamis (14/12).

Namun, Tjahya kemudian mengatakan komitmen untuk mengamankan ketersediaan dan harga tidak hanya sebatas di hari perayaan keagamaan. “Gerakan ini gerakan kita bersama untuk menjaga stabilisasi pangan. Gerakan seperti ini sepatutnya kita lakukan terus,” ucapnya.

Direktur Operasional Pelayanan Publik Bulog Karyawan Gunarso mengatakan, operasi yang diagendakan mulai 14 November hingga 31 Desember sesuai arahan Kemendag ini setiap harinya akan mengirimkan 13 truk yang membawa bahan pangan. Untuk hari pertama terdapat 11 titik operasi pasar di wilayah DKI Jakarta.

“Untuk hari ini dilakukan di Rusunawa Petamburan, Pasar Waraskas Tanjung Priuk, Rusun klender Jakarta Timur, Buaran Indah Tanggerang, dan Asrama Polisi Polda Metro Jaya. Selebihnya disesuaikan oleh Polres masing-masing. Kepala satuan wilayah yang tentukan,” jelasnya.

Adapun sejumlah komoditas yang akan dijual antara lain beras kualitas medium, gula pasir, dan minyak goreng. Beras dijual seharga Rp40.000 per 5 kilogram, gula pasir dijual seharga Rp12.000 perkilogram, sedangkan untuk minyak dijual seharga Rp11.000 per liternya.

“Tiap 13 truk itu bawa 3 ton beras, 50 dus gula, satu dus isi 24 kilogram. Sedangkan minyak goreng ada 20 dus, tiap dusnya isi 12 liter,” ujarnya.

Nantinya operasi yang bekerjasama dengan Polda Metro Jaya hanya dilakukan sampai 21 Desember saja. Hal ini akan tergantung dengan kondisi harga pangan, bila harga pangan hingga tanggal 21 Desember sudah stabil maka operasi pasar akan dihentikan. Namun bila harga belum stabil operasi akan terus dilakukan hingga 31 Desember baik tetap bekerjasama dengan kepolisian maupun dengan pihak lainnya untuk mendistribusikannya.

“Ini jadi bukti nyata pemerintah hadir dalam rangka membantu masyarakat untuk peroleh harga pangan yang lebih baik. Bahwa gerakan stabilisasi pangan dalam operasi pasar dilakukan juga secara masif di seluruh Indonesia ada 198 titik di pemukiman padat penduduk, tempat-tempat bersentuhan langsung dengan umum,” ujarnya

Wakapolda Metro Jaya, Brigjen Purwadi Arianto mengatakan bahwa menjelang Natal dan tahun Baru kebutuhan masyarakat terkait bahan pokok terus meningkat biasanya hal ini diikuti oleh menaiknya harga di pasar.

Pelaksanaan berlangsung selama delapan hari mulai dari 14 sampai 21 Desember 2017 di sejumlah pasar, tempat keramaian dan wilayah Polda Metro Jaya.

Wakapolda berharap dengan dijalankannya salah satu program pemerintah ini, bahan pokok tidak melonjak dan tetap stabil.

Dalam kegiatan ini, Polda Metro Jaya menurunkan 14 truk Polri berisi beras, minyak goreng, gula pasir serta sejumlah keperluan bahan pokok lainnya.