Menlu Retno Marsudi: Anggota OKI Satu Suara Soal Yerusalem

Loading

ISTANBUL (Independensi.com) – Negara-negara anggota Organisasi Konferensi Islam (OKI) memiliki satu suara menolak kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump soal Yerusalem. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyebutkan negara-negara anggota OKI memiliki satu suara terkait keputusan Presiden AS yang mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.

“Semua negara di OKI satu suara soal Yerusalem yakni menolak keputusan Presiden AS Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. OKI satu suara dengan sangat bulat,” kata Retno Marsudi ketika memberikan keterangan mengenai hasil KTT Luar Biasa OKI di Isranbul, Rabu (13/12/2017) malam. Semua negara OKI menolak keputusan Presiden AS Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.

Retno menyebutkan Indonesia akan terus berupaya dokumen-dokumen yang dihasilkan dari KTT LB OKI itu dapat diimplementasikan. “Kita akan melihat satu per satu dokumen tersebut dan memberikan bantuan, kemudiaan kita akan terus berkomunikasi dengan DK PBB dan kita sampaikan yang paling penting adalah dokumen-dokumen itu bisa dilaksanakan,” katanya.

Retno menyebutkan KTT LB OKI mengenai Yerusalem baru saja selesai dan KTT mengadopsi dua dokumen, yaitu satu komunike final dan kedua resolusi. “Dalam statement-nya tadi, Presiden Joko Widodo menekankan atau mengusulkan adanya enam hal,” ujar Retno.

Pertama, OKI harus secara tegas menolak pengakuan bilateral dari Amerika Serikat terkait Yerusalem tersebut. Yerusalem Timur adalah Ibu Kota Palestina. Kedua, Presiden Jokowi mengatakan semua negara yang memiliki kedutaan di Tel Aviv tidak mengikuti keputusan AS.

Ketiga, negara OKI diminta untuk menjadi motor penggerak dukungan negara negara lain yang belum mengakui untuk dapat mengakui Palestina. Keempat, bagi negara OKI yang memiliki hubungan diplomatik dengan Israel agar mengambil langkah diplomatik sesuai dengan resolusi OKI.

Yerusalem, Kota Suci, Kota Sengketa Yang Tiada Habisnya

Kelima, negara-negara OKI diminta untuk mengambil langkah bersama meningkatkan bantuan kemanusiaan, peningkatan kapasitas dan kerja sama ekonomi dengan Palestina. Keenam, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa OKI harus mampu menjadi motor bagi pergerakan di berbagai forum intermasional atau multilateral untuk membantu Palestina. “Itulah enam poin yang disampaikan Presiden Jokowi saat KTT LB TKI,” kata Menlu.

Menlu Retno Marsudi menyebutkan setelah KTT LB OKI, dirinya akan menggalang dukungan terhadap perjuangan Palestina dari negara lain termasuk Uni Eropa dengan menemui Menlu Uni Eropa di Brussel. “Kita akan membahas hasil KTT LB OKI ini dengan wakil Uni Eropa,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Retno juga menyebutkan dalam KTT LB OKI, Presiden Jokowi menekankan bahwa Indonesia akan menyertai perjuangan rakyat Palestina. “Palestina ada di jantung politik luar negeri Indonesia dan setiap helaan napas diplomasi Indonesia di situ ada keberpihakan kepada Palestina,” katanya.