Menteri PUPR Basuki : Kesiapan Infrastruktur Dukung Arus Lalin Nataru 2017/2018 Lancar

Loading

JAKARTA (IndependensI.com)  – Komisi V DPR RI mengapresiasi keberhasilan penyelenggaraan angkutan Natal 2017 dan Tahun Baru 2018 yang berjalan dengan selamat, aman dan lancar. Apresiasi ini diberikan terkait kinerja Pemerintah sehubungan dengan kelancaran dan turunnya angka kecelakaan pada penanganan sarana dan prasarana transportasi dalam pelaksanaan angkutan Nataru. Demikian kesimpulan dalam Rapat Kerja dengan Komisi V DPR RI terkait “Evaluasi Penanganan Sarana dan Prasarana Transportasi dalam Rangka Perayaan Natal 2017 dan Tahun Baru 2018” di Ruang Rapat Komisi V DPR RI, Gedung Nusantara pada Kamis (18/1).

Koordinasi intensif antara Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama Kementerian Perhubungan, Korps Lalu Lintas (Korlantas) Kepolisian RI, Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) dan lembaga lainnya, mulai dari persiapan hingga pelaksanaan membuat arus lalu lintas Natal 2017 dan Tahun Baru 2018 secara umum berjalan lancar.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan dukungan infrastruktur jalan pada arus mudik Natal 2017 dan Tahun Baru 2018 berjalan dengan baik.

 

“Infrastruktur Jalan dan Jembatan secara umum dalam kondisi baik, tidak ada  gangguan terhadap lalu lintas akibat adanya pekerjaan pengaspalan jalan karena pekerjaan  konstruksi sudah berakhir. Penanganan terhadap jalan berlubang/rusak telah dilakukan di saat lalu lintas renggang, sehingga tidak menimbulkan kecelakaan,”kata Menteri Basuki dalam Rapat Kerja dengan Komisi V DPR RI di Gedung DPR Jakarta, Kamis (17/1/2018).

Rapat yang dipimpin oleh Ketua Komisi V DPR Fary Djemi Francis juga dihadiri oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Kepala Basarnas Marsekal Madya M Syaugi, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Dwikorita Karnawati, dan Kepala Korlantas Polri Irjen Royke Lumowa.

Ditambahkannya lalu lintas libur Natal 2017 dan Tahun Baru 2018 secara umum lancar karena terlayani oleh kapasitas gerbang tol walaupun kenaikan volume kendaraan mencapai 166%, dengan rata-rata 30% dari lalu lintas normal.

Meski demikian, Menteri Basuki juga mencatat terjadinya kemacetan di 74 titik kemacetan yakni 38 titik arah Cikampek dan 35 titik arah Jakarta. Penyebab kemacetan pada umumnya dikarenakan penyempitan lajur akibat pembangunan LRT, Jalan Tol Jakarta Cikampek Elevated dan rel Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung.

Upaya mengurangi kemacetan yang dilakukan yakni menghentikan sementara pekerjaan konstruksi jalan tol yang mengganggu arus lalin mulai 22 Desember 2017 hingga 1 Januari 2018. Selanjutnya penanganan tempat istirahat yang menjadi titik kemacetan salah satunya dengan penyediaan kantong parkir (parking bay).

Langkah lainnya adalah memberlakukan contraflow dan pembatasan kendaraan berat, penyediaan kebutuhan transaksi non tunai seperti fasilitas tambah saldo, mesin pembaca transaksi, dan penjualan kartu perdana uang elektronik.

Kementerian PUPR melalui Ditjen Cipta Karya juga memberikan dukungan penambahan sebanyak 15 unit fasilitas toilet mobile di TI/TIP jalan tol.

Sementara itu Ketua DPR RI Fary Djemi Francis mengatakan bahwa Komisi V DPR meminta Pemerintah untuk menambah terobosan baru dan penggunaan inovasi teknologi dalam rangka menurunkan lagi tingkat kecelakaan dan kemacetan selain car free night dan contraflow pada jalur rawan macet. Dalam Raker tersebut, Menteri Basuki didampingi oleh para Pejabat Tinggi Madya Kementerian PUPR.