Bang Yos : Becak Diberi Ijin Beroperasi di Jakarta, Akan Picu Urbanisasi Besar-besaran

Loading

JAKARTA (IndependensI.com) – Mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso khawatir rencana Gubernur DKI Anies Baswedan mengizinkan becak beroperasi kembali di ibu kota akan memicu urbanisasi besar-besaran atau perpindahan massal orang-orang dari desa ke Jakarta.

Bang Yos yang pernah menjabat sebagai Gubernur DKI selama 2 Periode itu memprediksi akan banyak orang desa pindah ke ibu kota untuk menjadi tukang becak, sehingga akan menciptakan masalah baru di ibu kota. Salah satunya adalah kesemrawutan lalu lintas di Jakarta.

Bang Yos menambahkan, Itu berdasarkan pengalaman saya yang sempat mengizinkan becak kembali beroperasi.

Gubernur DKI Anies Baswedan beberapa hari lalu mewacanakan akan mengizinkan kembali becak beroperasi di ibu kota.

Rencana Anies dalam penerapannya nanti, becak hanya beroperasi di kampung-kampung di Jakarta dengan rute tersendiri. Anies beralasan becak masih dibutuhkan oleh warga terutama kaum ibu untuk mengangkut barang belanja dari pasar.

“Jangan membayangkan becak akan beroperasi di MH Thamrin, Jalan Sudirman atau jalur protokol. Tidak. Yang saya maksud itu becak yang beroperasi di kampung-kampung,” jelas Gubernur  Anies di Balai Kota beberapa hari yang lalu.

Sutiyoso yang pernah Menjabat sebagai Kepala BIN ini  menilai sangat sulit untuk membatasi operasi becak hanya di kampung-kampung.

Sebaliknya, Sutiyoso menyatakan,  sebagus apapun aturan operasionalnya, para tukang becak tetap akan keluar dari kampung dan berkeliaran di jalan raya.

“Becak sulit diatur. Mereka (tukang becak) punya naluri melanggar aturan,” kata Bang Yos.

Selama becak beroperasi, Bang Yos mengatakan hasil evaluasi timnya kala itu menemukan tiga catatan penting.Hal lain yang dikhawatirkan Bang Yos jika becak kembali diizinkan beroperasi adalah soal kemungkinan bentrok antar tukang becak dengan pengemudi angkutan lain.

“Jadi bisa saja terjadi rebutan pelanggan antara tukang becak dengan bajaj, atau pengemudi transportasi online, potensi bentrok itu dipicu salah satunya oleh persaingan mendapatkan pelanggan,” lanjut Bang Yos.

Semua kekhawatiran itu, kata Bang Yos, berdasarkan apa yang dia alami saat memimpin Jakarta selama 2 peirode dari  tahun, 1997-2007.

Saat memimpin Jakarta, Sutiyoso memang pernah mengizinkan kembali  tukang becak boleh beroperasi di Jakarta setelah oleh Gubernur DKI sebelumnya, Soerjadi Soedirdja, melarang becak beroperasi di ibu kota.

Bang Yos mengatakan saat itu dirinya terpaksa mengizinkan kembali becak beroperasi di Jakarta, karena melihat  kondisi ekonomi Indonesia sedang terpuruk akibat krisis moneter.

“Tetapi akhirnya  saya cabut lagi ijin operasinya, karena profesi tukang becak tidak manusiawi, angkutan becak sudah tidak sesuai lagi digunakan di ibu kota apalagi kota metropolitan, dan dari pengalaman saya,  sangat sulit mengatur tukang becak,”  pungkas bang Yos yang juga mantan Kepala Badan Intelijen Negara ini.