Suasana pertandingan antara Pelita Jaya Jakarta melawan Caesar Bandung pada laga lanjutan Liga IBL Pertalite 2017-2018 di GOR Bima Sakti, Malang, Minggu (25/2). (Istimewa)

Pelita Jaya Tetap Berikan Perlawanan

Loading

JAKARTA (IndependensI.com) – Kendati bertanding dalam pertarungan yang tak lagi menentukan, tim basket Pelita Jaya (PJ) Jakarta tetap memberikan permainan terbaik untuk menundukkan perlawanan sengit skuat Garuda Bandung 74-60 pada laga lanjutan hari terakhir seri delapan IBL Pertalite 2017/2018 di GOR Bima Sakti, Malang, Minggu (25/2).

“Gim tidak menentukan karena kedua tim sudah ke babak play off, tetapi anak anak tetap menunjukkan karakter dan level Pelita Jaya,” kata pelatih PJ, Johannis Winar. Sedangkan pelatih Garuda Bandung, Andre Yuwadi pun mengucapkan hal yang senada dengan Winar. “Gim bagus walau tak menentukan. Kami tak mau melepas gim dan tak ingin penonton kecewa,” kata Andre. Andre mengeluhkan konsistensi pasukannya. “Kuarter satu hingga tiga anak- anak masih konsisten tapi di kuarter keempat menurun,” katanya.

Melawan tim dengan big man dominan akan susah bila kehilangan fokus dan konsistensi. Gim ketat dinilai bermanfaat bagi kedua tim. “Sudah lama kami tidak bermain dalam laga intens. Gim ini bagus untuk evaluasi menuju babak play off,” kata Ahang, panggilan Winar. Wayne Bradford mencetak 21 angka bagi PJ. CJ Giles mencetak double double 19 angka dan 16 rebound. “Game bagus walau hanya fun game tapi bisa jadi evaluasi,” kata Bradford.

Di kubu Garuda, Gary Jacobs mencetak 28 angka. Roderick Fleming membuat delapan angka dan Diftha Pratama menambah enam poin. “Instruksi pelatih sudah berjalan tetapi tidak konsisten dan kadang keluar jalur,” kata Diftha. Diftha menilai dia dan rekan rekannya sudah memiliki kepercayaan diri lebih baik melawan tim tim besar seperti Pelita Jaya.

Sementara itu tim basket Stapac Jakarta mencatat kemenangan 91-58 atas Siliwangi Bandung. “Para pemain laksanakan game plan dengan bagus. Lakukan pressure defense dengan baik dan mengatur momentum,” kata asisten pelatih Stapac, AF Rinaldo. Dia juga memberikan apresiasi kepada para asuhannya yang memberikan kontribusi. “Membuat 28 aasist dan hanya delapan kali melakukan turn over itu bagus,” kata Inal, sapaannya. Dominique Williams mencetak 26 angka, Kore White 20 angka dan Vincent Kosasih 17 angka buat Stapac.

Pelatih Siliwangi, Ali Budimansyah, tidak kecewa dan menyesal dengan hasil timnya musim ini yang tak pernah mengoleksi kemenangan. “Selain tim baru dan dalam proses berkembang, dalam perjalanan musim ini kami juga mengalami beberapa masalah,” kata Budi. Masalah tersebut diantaranya Siliwangi harus lima kali mengganti pemain asing dan sempat cederanya guard impor, Darnell Brown. “Kami akan persiapkan tim untuk musim depan. Apalagi manajemen sudah setuju mengucurkan dana Rp 2 Miliar untuk mencari pemain,” katanya.

Siliwangi membutuhkan empat hingga lima pemain berpengalaman. Selain itu Siliwangi sudah memutuskan untuk mempertahankan Darnell Brown musim depan. “Dia bisa membimbing pemain muda di dalam maupun di luar lapangan,” katanya. “Tim kami banyak pemain muda namun mereka terus berkembang. Terima kasih pada Siliwangi yang percaya pada saya,” kata Darnell yang mengemas 23 angka ketika melawan Stapac.