Kadin Apresiasi Kementan Kembangkan SDM Pertanian Melalui Polbangtan

Loading

JAKARTA (IndependensI.com) – Kementerian Pertanian (Kementan) secara resmi telah meluncurkan Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan). Institusi pendidikan tinggi vokasi di bawah binaan Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan ini merupakan transformasi dari Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP). Pengembangan pendidikan vokasi memang tengah menjadi fokus pemerintahan Jokowi-JK untuk mendorong daya saing bangsa.

Terkait hal ini, Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin Indonesia) mengapresiasi langkah Kementan tersebut dalam mengembangkan sumberdaya manusia pertanian yang inovatif dan milenial memajukan pembangunan pertanian.

“Kami mengapresiasi pembenahan yang dilakukan Kementan untuk meningkatkan sumberdaya atau kapasitas manusia pertanian di 7 Polbangtan. Ini terobosan nyata menyediakan SDM yang unggul demi kemajuan pertanian yang memiliki daya saing hingga ke pasar ekspor,” demikian dikatakan Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia Rosan Perkasa Roeslani dalam acara penandatangaanan kesepakatan investasi Partnership for Indonesia’s Sustainable Agriculture – (PISAgro) Antara Kementan dengan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin Indonesia) di Kantor Pusat Kementan, Jakarta, Jumat (23/11).

“Untuk memajukan Polbangtan, KADIN akan menambahkan kurikulum tambahan berbasis kebutuhan dunia Industri,” tambah Rosan.

Amran menyatakan transformasi Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian ke Polbangtan ini merupakan jawaban Kementan atas perubahan dan tantangan sektor pertanian yang berkembang pesat, sekaligus implementasi dari amanat Undang Undang (UU) No. 12 Tahun 2012 Tentang Pendiddikan Tinggi. Perubahan ini tidak dimaksudkan sekedar untuk mencetak tenaga terampil dibidang pertanian.

“Tetapi lebih dari itu, menciptakan para wirausahawan bidang pertanian. Lulus dari Polbangtan harus menciptakan lapangan kerja, bukan mencari lapangan kerja,” terang Amran.

Secara umum terdapat beberapa perubahan konsep yang menyertai transformasi ini. Jika semula STPP hanya berorientasi menghasilkan penyuluh pertanian saja dengan tiga program studi, kini dengan Polbangtan program studinya menjadi 13 Program Studi yang ditawarkan baik untuk Sarjana Terapan (S.Tr) maupun Diploma III (D III). Untuk Sarjana Terapan jurusan yang dibuka antara lain: Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan, Penyuluhan Perkebunan Presisi, Teknologi Produksi Tanaman Perkebunan, Penyuluhan Peternakan dan Kesejahteraan Hewan, Agribisnis Hortikultura, Teknologi Benih, Teknologi Pakan Ternak, Produksi Ternak, serta Agribisnis Peternakan. Dan untuk Diploma III jurusan yang bukan adalah Kesehatan Hewan, Mekanisasi Pertanian, Budidaya Hortikultura, dan Budidaya Peternakan.

“Polbangtan juga akan menerapkan konsep pembelajaran yang lebih menekankan praktek melalui teaching factory atau farm teaching. Proses pembelajaran Polbangtan berorientasi untuk menghasilkan Wirausahawan Muda di bidang pertanian. Jadi 30 persen teori dan 70 % praktek,” jelas Amran.

Oleh karena itu, Amran menekankan pembangunan Polbangtan tidak hanya dijadikan simbol, juga harus menjadi wadah yang mampu menciptakan generasi muda pertanian yang inovatif dan menjadi pelaku usaha. Bahkan sebagai wadah lahirnya berbagai teknologi pertanian baru yang modern dalam meningkatkan produksi, nilai tambah, dan kesejahteraan petani. Sebab, tanpa teknologi, sektor pertanian tidak mungkin bisa maju dan bersaing dengan pertanian negara lain.

“Kami mimpikan Indonesia, khususnya sektor pertanian tidak lagi impor alat mesin pertanian. Kita harus produksi sendiri. Saya minta rancang model alat mesin pertanian modern,” tegasnya.

“Saya juga minta wajibkan seluruh profesor riset mengajar di Polbangtan agar menghasilkan generasi muda pertanian yang unggul dan bisa menghasilkan temuan teknologi pertanian yang baru,” ujar Amran

Untuk mendukung hal tersebut, Kementan menjalin kerjasama dengan 29 Perguruan Tinggi untuk Program Wirausaha Muda Pertanian (PWMP), dan beberapa perusahaan swasta yang bergerak di sektor pertanian. salah satunya bekerja sama dengan KADIN Indonesia.

Kelembagaan Polbangtan yang tertuang dalam Permentan No. 25 Tahun 2018 tentang Organisasi Tata Kerja Polbangtan ini berlaku untuk tujuh institusi, di antaranya Polbangtan Medan, Polbangtan Bogor, Polbangtan Yogyakarta –Magelang; Polbangtan Malang, Polbangtan Gowa, dan Polbangtan Manokwari. Sementara satu Polbangtan lagi akan segera di launching.

“Mahasiswa di tujuh Polbangtan ini akan dididik oleh pengajar professional yang memiliki kompetensi dan kualifikasi akademik mumpuni, serta harus memiliki sertifikat pelatihan Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional dan Applied Approach,” sebut Amran.(adv/wasita)