Paradigma Baru Pembangunan Kewirausahaan SDM Pertanian.

Loading

JAKARTA (IndependensI.com)- Kabadan PPSDM Kementerian Pertanian, Momon Rusmono, menyampaikan hal tersebut saat Pers Konfers, hal tersebut ditandai dengan perubahan status STPP menjadi Poli Tehknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan), yang langsung dibawah kordinasi Kemendikti, mulai dari kurikulum, modul pendidikan serta sertifikasi para pengajar di lingkup Polbangtan.

Momon Rusmono, mengatakan,  bahwa era sekarang, semua harus berubah mengikuti perubahan yang begitu cepat dibidang informasi maupun inovasi teknologi. Kementan dalam 4 tahun terakhir, sesuai arahan Presiden yang tertuang dalam Nawa Cita Kabinet Kerja Jokowi-JK, menghadirkan negara dalam semua persoalan Anak Bangsa, ini disikapi dengan berbagai program dilapangan, bukan hanya sebatas tenaga penyuluh namun petani melalui Poktan dan Gapoktan, kita dorong melalui berbagai pendidikan dan pelatihan dilapangan, balai-balai informasi penyuluhan ditingkat kecamatan hingga Posluhdes (Pos Penyuluhan Desa dan Kelurahan) kita kembangkan yang bertujuan untuk mengkristalkan diseminasi inovasi teknologi dan ini terbukti, meningkatkan provitas petani kita, ujar Momon.

Polbangtan Disiapkan untuk Dunia Industri

Politehknik Pembangunan Pertanian, kita siapkan, untuk mencetak SDM Pertanian, yang siap pakai di dunia industri , yanh saat ini menuju four point zero, bahkan sfm jebolan polbangtan akan memiliki kemampuan serta wawasan kewirausahaan, ini arahan Menteri Pertanian, selama ini, kita lebih berorientasi pada tenaga pendamping petani dilapangan, kedepan tenaga sdm kita akan mampu menjadi pioner pembentukan korporasi dari koperasi-koperasi petani kita. Momon Rusmono, menambahkan bahwa baru-baru ini sudah menandatangani MOU dengan Kadin melalui PIS-Agro, dimana salah satu dari klausulnya, Kadin akan memberikan muatan pengajaran sesuai kebutuhan dunia industri agro, bahkan kadin akan memotivasi jebolan Polbangtan untuk menjadi Wirausaha.

Peningkatan kinerja badan sdm pertanian, dalam 4 tahun, 2014 hingga 2018 dapat terlihat dari bertambahnya jumlah kelompok tani baru, bila dibandingkan  tahun 2014, jumlah kelompok tani hanya 332.390 dan tahun 2018 ada 566.680 poktan, naik 75,8 persen demikian juga dengan Gapoktan yang meningkat 68,6 persen dari 37.635 menjadi 63.435 gapoktan, demikian juga denga KEP (Kelermbagaan Ekonomi Petani) yang meningkat di tahun 2018 menjadi 13.183 kelompok dan dibiayai (bantuan) kementan  3.995 unit KEP, pungkas Momon Rusmono. (Mhumastan)

One comment

Comments are closed.