Kajati Jatim Sunarta didampingi jajarannya saat membuka lomba bertema anti korupsi.

Kajati Sunarta Dorong Pendidikan Anti Korupsi Masuk Kurikulum Sekolah

Loading

JAKARTA (Independensi.com) – Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Timur Sunarta menyatakan akan mendorong pendidikan anti korupsi masuk dalam kurikulum pendidikan di sekolah-sekolah yang ada di Provinsi Jawa Timur.

Menurut Sunarta dengan adanya pendidikan anti korupsi di sekolah-sekolah diharapkan para siswa mengetahui apa-apa saja tentang perbuatan korupsi dan bagaimana harus atau cara untuk menghindarinya.

Pernyataan itu disampaikan Sunarta, Minggu (09/12/2018) terkait begitu sangat antusiasnya ribuan siswa Sekolah Menengah Pertama se Jatim mengikuti aneka lomba anti korupsi yang diselenggarakan Kejati Jatim.

Sunarta pun saat dihubungi berjanji akan mengadakan lomba bertema anti korupsi dalam rangka memperingati Hari Anti Korupsi Internasional setiap tahunnya.
Dikatakannya para siswa SMP yang kemarin mengikuti aneka lomba anti korupsi datang dengan didampingi guru pembimbing dan suporter dari masing-masing sekolah.

Kajati Jatim Sunarta bersama peserta lomba cerdas cermat bertema anti korupsi

Lomba tersebut, tutur mantan Kajari Palembang ini bertujuan untuk menanamkan sejak dini pengetahuan dan semua kegiatan anti korupsi di Indonesia. “Selain akan mendorong siswa memahami peraturan anti korupsi serta mengetahui perbuatan-perbuatan mana yang tergolong korupsi. Sehingga sejak dini bagi siswa sudah tertanam untuk menghidari perbuatan-perbuatan korupsi,” tuturnya pertelpon.

Adapun lomba yang diadakan dalam rangka peringatan anti korupsi Internasional 2018 itu adalah Cerdas Cermat, pidato dan yel-yel. Semua lomba materinya berkaitan anti korupsi di Indonesia.

Siswa yang terpilih mengikuti lomba tingkat propinsi itu adalah para juara 1 dari masing-masing kabupaten/kota di Jatim. Jadi mereka yang tampil di Kejati itu adalah yang terbaik dari 38 kota/kabupaten.

Untuk lomba cerdas cermat setiap tim terdiri dari tiga siswa. Sementara yel-yel setiap tim terdiri dari 10 siswa. Sedangkan pidato masing-masing kota/kabupaten mengirim satu peserta. (MJ Riyadi)

 

 

3 comments

Comments are closed.