Tinggi Gelombang Tsunami Selat Sunda Bervariasi, Ada yang Mencapai 5 Meter

Loading

JAKARTA (IndependensI.com) – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat gelombang tsunami yang menghantam kawasan pesisir Banten dan Lampung memiliki ketinggian yang bervariasi. Berdasarkan laporan dari warga menyebut tinggi gelombang tsunami yang terjadi pada hari Rabu 22 Desember itu mencapai 5 meter.

“Tinggi ombak tsunami bervariasi. Di Carita ada yang bilang sampai satu sampai dua meter. Sedangkan di Tanjung Lesung, Sumur, Cigeulis ada yang melaporkan tingginya hampir lebih dari lima meter,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa (25/12).

Menurut Sutopo, variasi ketinggian ombak itu membuat dampak kerusakan berbeda-beda. Di wilayah Tanjung Lesung hingga dekat Ujung Kulon diperkirakan yang terdampak tsunami paling parah.

Sutopo menyatakan jumlah korban meninggal korban tsunami Selat Sunda di Banten dan Lampung untuk sementara mencapai 429 orang. Data ini masih ada kemungkinan berubah mengingat pendataan masih terus dilakukan.

Sejauh ini Kabupaten Pandeglang di Banten jadi wilayah yang paling parah terdampak tsunami. Wilayah lain yang terdampak adalah Kabupaten Serang, Lampung Selatan, Tanggamus dan Pesawaran.

Tsunami di Selat Sunda diyakini dipicu oleh longsor oleh bawah laut akibat erupsi Gunung Anak Krakatau yang ada di tengah laut.

Tsunami datang tanpa peringatan dini dan tanda-tanda alam seperti surutnya air laut di pantai. Sebab Indonesia belum mempunyai perangkat untuk mengukur potensi tsunami akibat aktivitas gunung api di laut.