Masyarakat Cirebon Dihimbau Jangan Terprovokasi adanya Konflik Keraton Kasepuhan Cirebon

Loading

CIREBON (IndependensI.com) – Menjelang pengukuhan Sultan Sepuh XV Cirebon, PRA Luqman Zulkaedin SH, M.Kn pada tanggal 30 Agustus 2020 diharapkan semua berjalan lancar dan sukses sebab ini menyangkut nama baik Cirebon serta kondusifitas wilayah yang harus dijaga dengan baik.

Oleh sebab itu masyarakat jangan mudah terprovokasi kepada hal yang merugikan tanpa memahami duduk persoalan yang sebenarnya apalagi tidak memiliki bukti kuat yang otentik.

Hal ini disampaikan Wakil Panglima Tinggi Laskar Macan Ali Nuswantara, Ismaya kepada awak media.

” Saat ini berseliweran cerita tentang penolakan pengukuhan PRA Luqman menjadi Sultan Sepuh XV Kasepuhan Cirebon dengan alasan bukan nasab atau keturunan asli dari Sunan Gunung Jati. Opini tersebut terus berhembus di masyarakat dengan tujuan agar masyarakat ikut bersuara menolak jumenengan tersebut. Saya hanya bisa menghimbau agar semua pihak menjaga kondusifitas di Cirebon. Jangan sampai menimbulkan keresahan bahkan merugikan masyarakat,” ujar Ismaya.

Lebih lanjut dikatakan oleh Ismaya, ia berharap semua pihak yang merasa tidak puas dengan dikukuhkan nya PRA Luqman menjadi Sultan Sepuh XV Kasepuhan Cirebon, lebih baik melalui jalur hukum saja. Tidak usah melalui gerakan yang justru mencederai langkah perjuangan masing- masing pihak.

Ismaya juga menghimbau kepada masyarakat untuk tidak ikutan masuk ke persoalan tersebut apabila memang tidak ada kaitan nya langsung. Apalagi ikutan mengerahkan massa dan membuat onar, sebab nanti akan berhadapan dengan aparat keamanan yaitu Polri.

” Tidak usah lah ikutan kalau tidak ada kaitan langsung, apalagi sampai ikutan mengerahkan massa. Percuma saja sebab apabila terjadi hal yang tidak diinginkan pastinya akan menghadapi aparat hukum atau petugas keamanan. Kalau terjerat hukum yang rugi kita sendiri kan ?,” ujar Ismaya.

Selaku salah satu pimpinan di Laskar Macan Ali Nuswantara, Ismaya mengatakan bahwa pihaknya akan menurunkan kekuatan penuh untuk menjaga Keraton kasepuhan sebagai peninggalan leluhur dan cagar budaya, serta mensukseskan acara peringatan 40 hari wafatnya Sultan Sepuh XIV dan penobatan Sultan Sepuh XV PRA Luqman. Ia mengaku tidak ada kaitan atau ikut campur masalah sah atau tidaknya yang bertahta di keraton Kasepuhan. Sebab itu bukan ranah Laskar Macan Ali, tetapi ranah keluarga dan pemerintah.

” Masyarakat jangan mau diadu domba, jangan mau jadi korban dan jangan mau terlibat praktis apalagi jika arahnya bisamlanggar hukum negara, sebab yang rugi adalah kita sendiri. Yang berseteru atau tokoh intelektual dan progokator sih tidak rugi. Maka saya menghimbau agar masyarakat jangan terbawa arus yang persoalan nya sendiri sampai saat ini mana yang benar atau salahnya belum jelas,” ujarnya.

Lebih lanjut dikatakannya bahwa dalam agenda tanggal 30 Agustus 2020 pihaknya yakin bahwa aparat Polisi maupun TNI dan bb keamanan lainnya dapat menjaga situasi dengan aman dan tertib. ” Kami yakin itu, serahkan semuanya ke Polri dan TNI yang menanganinya. Kita dukung Polri jangan membuat aparat kita juga jadi korban dari oknum yang ingin menciptakan masyarakat ceos dan Cirebon tidak kondusif,” pungkasnya. (Chs)