foto birkompu

Menteri Basuki Tinjau Pembangunan Bendungan Sepaku, Tekankan Jaga Kualitas

Loading

JAKARTA (Independensi.com)  – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus menambah jumlah bendungan di Indonesia untuk mendukung terciptanya ketahanan air dan pangan, salah satunya yang telah dimulai pembangunannya adalah Bendungan Sepaku Semoi yang berada di Desa Tengin Baru, Kecamatan Sepaku, Kabupaten  Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam kunjungan kerjanya ke Provinsi Kalimantan Timur, Jumat (8/10/2021) meninjau progres Bendungan Sepaku meminta konsultan pengawas untuk tegas mengawasi kualitas konstruksi. Kalau ada yang salah, jangan ragu dibongkar. “Hati-hati dengan potensi longsoran, drainasenya juga agar ditata betul,” tegas Menteri Basuki.

Menteri Basuki menambahkan, bendungan dengan kapasitas volume 10 juta m3 ini sudah cukup lama direncanakan, utamanya  untuk memenuhi kebutuhan air baku dengan kapasitas 2.500 liter/detik dan mereduksi banjir 55%.

Pembangunan Bendungan Sepaku Semoi berada dibawah tanggungjawab Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan IV Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR dengan kontrak tahun jamak hingga tahun 2023 senilai Rp556 miliar dengan kontraktor pelaksana PT. Brantas Abipraya- PT Sacna- dan PT. BRP (KSO).

Sementara Kepala BWS Kalimantan IV Harya Muldianto mengatakan, progres konstruksi Bendungan Sepaku Semoi hingga saat ini sebesar 20,47% dengan pekerjaan saat ini mencakup jalan masuk, pengelak, pelimpah,galian dan timbunan tubuh bendungan.

“Sesuai kontrak bendungan ini ditargetkan selesai akhir tahun 2023, namun diharapkan dapat selesai lebih cepat pada akhir tahun 2022. Sejauh ini kami belum menjumpai adanya kendala teknis maupun dalam pengadaan tanah untuk bendungan,” lanjut Harya.

Tercatat di Provinsi Kaltim saat ini sudah terdapat enam infrastruktur yang selama ini menjadi sumber pengambilan air baku. Keenam sumber air baku tersebut yakni Bendungan Manggar di Balikpapan (kapasitas tampung 14,2 juta m3), Bendungan Teritip di Balikpapan (2,43 juta m3), Embung Aji Raden di Balikpapan (0,49 juta m3), Bendungan Samboja di Kutai Kartanegara (5,09 juta m3), Intake Kalhol Sungai Mahakam (0,02 juta m3), dan Bendungan Lempake di Samarinda (0,67 juta m3). (wst)