Gus Falah Dukung Pertamina Masuk Blok Masela

Loading

Jakarta- Anggota Komisi VII DPR-RI Nasyirul Falah Amru (Gus Falah) mendukung penuh PT Pertamina (Persero) memperoleh Hak Partisipasi atau Participating Interest (PI) 35% milik Shell di pengelolaan Blok Masela, Maluku.

Hak Partisipasi itu terancam ‘kosong’ sejak Shell memutuskan untuk keluar dari proyek gas raksasa ini beberapa tahun lalu.

Gus Falah berharap, Pertamina mampu masuk dalam pengelolaan blok Masela dan mampu memecahkan ‘kebuntuan’ disana.

“Cadangan di blok ini sudah diketahui sejak tahun 2000. Tapi justru produksi diperkirakan ‘molor’ dari target semula tahun 2027, menjadi 2029, terutama setelah Shell putuskan mundur. Ini seakan situasi ‘buntu’,” tegas Gus Falah dalam keterangan tertulisnya, Jumat (13/1/2023).

Gus Falah mengharapkan Pertamina mampu memecahkan kebuntuan itu apabila telah resmi mengambil hak partisipasi di Blok Masela. Kehadiran Pertamina seharusnya mampu membuat produksi dipercepat.

“Pengalaman Pertamina dalam produksi gas tak perlua diragukan. Blok Mahakam contohnya, setelah dikelola PT Pertamina Hulu Mahakam kinerja produksinya semakin baik,” ujar Politisi PDI Perjuangan itu.

Pertamina, lanjut Gus Falah, merupakan BUMN yang menjadi representasi negara yang sepatutnya hadir dalam pengelolaan gas sebagai kekayaan alam strategis. Pertamina harus memastikan agar pengelolaan gas Masela berorientasi pada sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Seperti diketahui, proyek senilai US$ 19,8 miliar ini dikelola oleh Inpex Corporation (65%) dan Shell (35%).

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif telah mengungkapkan masuknya Pertamina dalam pengelolaan Blok Masela untuk menggantikan Shell sudah final. Menurut Arifin, Pertamina kemungkinan akan masuk sendirian untuk menggantikan Shell di Blok Masela.