JAKARTA (Independensi.com) – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mendapat tugas membangun 3 venue tambahan yakni Sepatu Roda, Dayung, dan Panahan untuk mendukung pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Provinsi Papua tahun 2021. Pembangunan ketiga arena olahraga tersebut saat ini telah selesai 100% dan sudah dimanfaatkan untuk latihan atlet.
Wakil Menteri PUPR John Wempi Wetipo berharap sebagai putra asli Papua yang mendapat amanah Presiden Joko Widodo dengan terbangunnya semua venue PON Papua 2021 agar Pemerintah Provinsi Papua dapat mengelola dengan baik.
“Sebab merawat aset yang terbangun jauh lebih sulit ketimbang pembangunannya. Aset dengan nilai investasi yang sangat mahal harus bisa dimanfaatkan dan dipelihara oleh pemuda Papua demi mengukir prestasi olah raga nasional di Timur Indonesia,” kata Wamen Wempi.
Ketiga venue tambahan yang telah selesai mulai dikerjakan Kementerian PUPR melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Papua, Ditjen Cipta Karya sejak 25 Februari 2020 dengan anggaran sebesar Rp128,2 miliar. Ketiganya dibangun oleh kontraktor PT Nindya Karya (Persero) dengan Manajemen Konstruksi PT Yodya Karya (Persero).
Untuk Arena Sepatu Roda berlokasi di daerah Bumi Perkemahan Waena, Kota Jayapura dengan luas lahan 26.520 m2 dan luas bangunan 6.067 m2. Venue ini dilengkapi dengan beberapa sarana dan prasarana pendukung venue seperti tribun berkapasitas 650 orang, sistem penerangan untuk lintasan 1.501 lux dan penerangan safe zone 449 lux, sistem tata suara, dan scoring board.
Kemudian arena Dayung dibangun tidak jauh dari Jembatan merah Youtefa yang membentang di atas Teluk Youtefa. Dukungan infrastruktur venue Dayung diawali dengan pembangunan pengaman pantai berupa reklamasi seluas 10.000 m3 oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Papua, Ditjen Sumber Daya Air. Selanjutnya di area reklamasi dibangun gudang perahu seluas 1.750 m2, ponton modular 521 m2, gangway 2 unit, dan 1 unit menara finish setinggi 14,4 meter.
Venue ini memiliki lintasan sepanjang 2.200 meter dengan lebar 81 meter (9 lintasan) dan dilengkapi 1 unit menara start, 5 unit menara pantau, 8 unit penanda jarak, 8 unit pancang penahan, dan 2 unit obstacle canoe slalom.
Terakhir, arena Panahan dibangun di kawasan kompleks olahraga Kampung Harapan, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura. Venue ini memanfaatkan lahan seluas 40.863 m2 dan luas bangunan 1.217 m2 dengan landsekap pegunungan Cycloop yang menjadi daya tariknya.
Di kawasan arena Panahan PON juga dilengkapi lapangan bertanding seluas 10.100 m2 dan lapangan latihan seluas 8.207 m2. Di mana pada lapangan tanding dilengkapi sistem pembuangan air di bawah lapangan, penerangan, dan tata suara.
Saat ini ketiga venue tambahan tersebut sudah dimanfaatkan oleh sejumlah atlet, khususnya dari kontingen Papua dan Papua Barat untuk berlatih. Salah satu Atlet Sepatu Roda Kontingen Papua Dinda (18) mengaku senang dan bangga mendapatkan kesempatan menjajal venue Sepatu Roda bertaraf internasional yang dibangun di Papua. Dinda berharap adanya venue baru ini bakal muncul atlet potensial, khususnya dari Papua yang nantinya bisa menjadi andalan Tim Nasional Indonesia.
“Saya kira sangat bagus, bangga juga di Papua ada venue Sepatu Roda yang kualitasnya internasional. Dengan adanya fasilitas seperti ini semoga bisa menjaring bibit-bibit baru, tidak cuma di Jakarta saja,” kata Dinda.
Sevelumnya Kementerian PUPR telah menyelesaikan 4 venue utama dan sudah diserahterimakan kepada Pemprov Papua pada Juni 2021 lalu, yakni arena Aquatic dan Istora Papua Bangkit di kawasan Olahraga Kampung Harapan, Distrik Sentani Timur dan venue Cricket dan lapangan Hockey (indoor dan outdoor) di kompleks olahraga Doyo Baru, Distrik Waibu di Kabupaten Jayapura. (wst)