Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Thony Saut Situmorang
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Thony Saut Situmorang. (foto istimewa)

KPK Dorong Pendidikan Antikorupsi Masuk Kurikulum

Loading

JAKARTA (Independensi.com) –  Masa depan bangsa Indonesia dipertaruhkan ataupun dipegang kendali oleh generasi muda Indonesia saat ini.

Generasi muda Indonesia akan menjadi pemimpin bangsa Indonesia untuk masa depan untuk itu perlu pembelajaran untuk mempersiapkan itu semua.

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Thony Saut Situmorang mengatakan untuk jadi pemimpin bangsa Indonesia perlu pembelajaran yang baik termasuk pentingnya menumbuhkan sembilan nilai pendidikan antikorupsi. Sembilan nilai pendidikan antikorupsi jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, berani dan adil.

“Nanti itu akan kita ajarkan, sampai mau pensiun bahannya sudah disiapkan enggak lebih dari sembilan nilai. Bisa tambah sabar boleh, yang lain tambah lagi Pak Saut istiqomah boleh. Tapi KPK masuk di sembilan nilai itu dan nilai itu kami sebut integritas,” ujar Saut dalam sambutannya dalam membuka Rapat Koordinasi Nasional Pendidikan Antikorupsi di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Selasa (11/12/2018).

Hal tersebut menjadi bagian dari komitmen dan rencana aksi bersama mewujudkan pendidikan antikorupsi di semua jenjang pendidikan. Dalam hal ini KPK turut menggandeng Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) lalu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) serta Menteri Agama (Menag).

Saut mengungkapkan rencananya implementasi pendidikan antikorupsi di semua jenjang pendidikan akan dimulai pertengahan tahun 2019 dan akan diwajibkan untuk pendidikan antikorupsi masuk kurikulum.

“Pokoknya pertengahan itu harus sudah jalan. Karena kita harapkan kalau ditunggu- tunggu lagi ya nanti kita enggak punya waktu untuk mendelay. Karena periode kami tinggal tahun depan Desember selesai, jadi itu harapannya bisa lebih cepat sehingga kalau sudah in place kita tinggal nanti periode berikutnya melihat lagi yang kurang-kurang apa mengenai pelajaran ini,” jelas Saut.(budi/ist)