MAGELANG (IndependensI.com) – Para peserta Asean School Games (ASG) 2019 disuguhkan keindahan candi Borobudur pada upacara penutupan yang dipusatkan di pelataran Taman Lumini, Rabu (24/7/2019). Pesta olahraga pelajar terbesar se Asia Tenggara yang dimulai sejak 17 Juli itu secara resmi ditutup oleh Deputi II Kemenpora Asrorun Ni’am Sholeh yang mewakili Menpora Imam Nahrawi, didampingi Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.
Panitia ASG 2019 sejak awal memang sudah merancang untuk menggelar upacara penutupan di situs yang sudah sejak 1991 itu terdaftar sebagai warisan budaya UNESCO sebagai bagian dari promosi wisata. Sebelum bertolak dari Semarang menuju Borobudur, seluruh delegasi diajak berjalan-jalan mengunjungi beberapa objek wisata di kota Semarang, seperti Kuil Sam Poo Kong dan Lawang Sewu.
Mengakhiri rangkaian upacara penutupan, seluruh peserta berkesempatan untuk menikmati matahari terbenam dari atas Candi Borobudur, yang merupakan candi Buddha terbesar di dunia. Indonesia memastikan diri menjadi juara umum ASG 2019 setelah menyabet 43 medali emas, 34 medali perak, dan 25 medali perunggu dengan total raihan 102 medali, disusul Thailand dan Malaysia di posisi kedua dan ketiga.
Menurut Asrorun, kerja sama antar negara ASEAN dapat ditingkatkan melalui olahraga karena olahraga menjadi alat strategis dalam meningkatkan hubungan antar manusia terutama di generasi muda. “Selain kompetisi di bidang olahraga, yang tak kalah pentingnya adalah penanaman nilai-nilai solidaritas, persaudaraan, dan persahabatan bagi para atlet pelajar di ASEAN, dan secara lebih luas bagi anak-anak muda,” katanya.
seperti dikutip dari Antara.
Sementara itu Ganjar Pranowo dalam sambutan yang ringkas tapi padat mengatakan bahwa esensi dari event pelajar tersebut adalah kebersamaan. “Para atlet telah berjuang dan berkompetisi dengan menyerahkan seluruh kemampuan. Sekarang semua telah berakhir dan saatnya untuk menjalin kebersamaan, ” kata Ganjar. Pria ramah ini juga mengucapkan terima kasih atas partisipasi seluruh peserta serta segenap panitia yang telah bekerja keras sehingga event pelajar tersebut berlangsung dengan sukses.
Asrorun juga menambahkan, pihaknya memberikan apresiasi dan dukungan penonton tidak hanya didasarkan pada hubungan emosional negara, tetapi pada prestasi. Dia mengatakan, perhelatan olahraga pelajar itu akan memperkokoh kerja sama ASEAN dengan membangun hubungan persaudaraan secara lebih dini dan berkelanjutan, terutama bagi kalangan pemuda. “Perhelatan ini sangat strategis dan efektif dalam membudayakan semangat sportifitas, mental juara dan yang terpenting persaudaraan di antara peserta dari seluruh negara ASEAN,” kata dia.
ASG 2019 bertema “Persatuan, Semangat dan Respek” itu, kata dia, nampak dalam moment pertandingan selama sembilan hari tersebut. Pada ajang tersebut, Indonesia menjadi juara umum pada perhelatan olahraga khusus pelajar se-ASEAN yang dilaksanakan 17-25 Juli 2019.