Peresmian ground breaking hunian berkonsep transit oriented development dihadiri sejumlah menteri yakni Menteri BUMN Rini Sumarno (ketiga dari kanan), Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kedua dari kanan), Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (ketiga dari kiri), Komisaris PT KAI (Persero) Muchtar Arifin, Komisaris PT PP (Persero) Tbk Sumardi, Direktur Utama PT KAI (Persero) Edi Sukmoro, dan Direktur Utama PT PP (Persero) Tbk Tumiyana.

Pemerintah Realisasikan Hunian Berkonsep TOD untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah

Loading

JAKARTA (IndependensI.com)  – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengapresiasi pembangunan hunian berkonsep TOD (Transit Oriented Development) untuk masyarakat berpenghasilan rendah. Hal tersebut disampaikan Menhub saat meresmikan Ground Breaking pembangunan hunian yang berkonsep TOD (Transit Oriented Development) Stasiun Juanda dan Stasiun Tanah Abang di Stasiun Juanda, Jakarta, Selasa (10/10/2017).

“Kekompakan hari ini bersama kita memberi jalan dengan membangun hunian bagi masyarakat berpenghasilan rendah tersebut. Saya apresiasi bahwasanya di bawah Kementerian PUPR, BUMN membuat suatu inisiasi hunian berkonsep TOD untuk MBR. Dengan harga yang murah yakni 7 juta per meter persegi atau 224 juta per unit dan 2 kamar di titik-titik strategis yang semula mana dibayangkan, bisa dijangkau oleh masyarakat,” jelas Menhub.

Menhub juga mengapresiasi jumlah hunian untuk masyarakat berpenghasilan rendah pada TOD Juanda. “Saya juga mengapresiasi jumlah hunian tersebut pada TOD ditambah, awalnya 20% sekarang menjadi 36%. Luas per unitnya juga bertambah, awalnya 22 meter persegi sekarang menjadi 32 meter persegi,” ujar Menhub.

Menurut Menhub, konsep TOD yang sedang dikembangkan Pemerintah ini sebagai upaya interkoneksi dan integrasi antar moda transportasi yang sedang dibangun di setiap stasiun dan halte di Jakarta. Untuk itu, edukasi untuk tinggal di hunian berkonsep TOD harus ditingkatkan.

Menhub juga menghimbau Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk meluaskan daerah TOD menjadi 5 hektar sampai 100 hektar, di titik-titik simpul dari kereta api, titik-titik simpul dari bus, menjadi satu kekuatan yang bisa dialokasikan sejumlah penduduk di kota-kota besar.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT PP (Persero) Tbk Tumiyana menjelaskan konsep TOD yang mempermudah mobilisasi masyarakat. “Konsep hunian TOD Juanda dan Tanah Abang ini diharapkan dapat mempermudah mobilisasi masyarakat, di mana pembangunan ini dapat membuat biaya transportasi penghuni TOD menjadi lebih efisien karena terintegrasi dengan moda transportasi massal, sehingga (penghuni TOD) turun dari kereta api, masuk ke rumah, kemudian mau pergi lagi ke tempat lain, bisa naik Busway,” jelas Tumiyana.

Tumiyana juga menerangkan target penyelesaian tahap 1 Stasiun Juanda dan Stasiun Tanah Abang, “Stasiun Juanda stage (tahap) 1 akan selesai November 2018, sedangkan Stasiun Tanah Abang stage (tahap) 1 akan selesai Februari 2019,” terang Tumiyana.

Dalam peresmian TOD tersebut, Menteri BUMN Rini Sumarno juga memberikan tabungan kepada ibu-ibu (warga setempat) yang ingin produktif melakukan usaha berupa pinjaman modal usaha. “Kami punya program Mekar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera) PNM (Permodalan Nasional Madani) yaitu membiayai ibu-ibu yang ingin produktif melakukan usaha dengan memberikan pinjaman modal sekitar 1-3 juta, di mana ibu-ibu ini akan mencicil setiap minggunya,” jelas Rini.

Rini menambahkan program tersebut didukung oleh Bank Mandiri yang juga memfasilitasi pembukaan rekening dengan dana tabungan sebesar 300 ribu rupiah.

Turut hadir dalam peresmian tersebut Menteri BUMN Rini Sumarno, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Komisaris PT KAI (Persero) Muchtar Arifin, Komisaris PT PP (Persero) Tbk Sumardi, Direktur Utama PT KAI (Persero) Edi Sukmoro, dan Direktur Utama PT PP (Persero) Tbk Tumiyana.