Foto karya Ria Pasaman Semesta

Melihat Keindahan Islandia dari Lensa Pengelana

Loading

JAKARTA (IndependensI.com) – Sebanyak 59 foto karya para pengelana dipamerkan di Semesta’s Gallery yang beralamat di Jalan Taman Sari 1 No 77 Kav 6, Karang Tengah Raya, Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

Pameran bertema Magical Iceland-Amazing Island menjadi sangat menarik, karena peserta yang ikut ambil bagian adalah orang-orang yang senang menjelajah ke setiap obyek wisata baik yang ada di dalam maupun luar negeri. Mereka tinggal di berbagai kota besar yang ada di Indonesia seperti Jakarta, Surabaya, dan Bali.

Ria Pasaman Semesta

Ria Pasaman Semesta adalah salah seorang yang hasil karyanya ikut dipamerkan dalam pameran bersama tersebut.

Saat berbincang-bincang dengan IndepedensI.com, ibu tiga orang anak tersebut mengaku senang berkelana ke daerah tujuan wisata baik di dalam maupun luar negeri. Oktober lalu, bersama suami dan kedua putranya, dia mengunjungi putrinya yang belajar di London, Inggris. Kesempatan ini sekaligus dimanfaatkan untuk mengunjungi Islandia.

Islandia terkenal dengan keindahan alamnya. Sehingga, tentu saja terlalu sayang bila keindahan alam Islandia, dilewatkan begitu saja oleh Ria Pasaman.

Bagi penggemar sepakbola, Islandia, yang terletak di Lautan Atlantik Utara dan berada di selatan lingkar Arktik tersebut, selain memiliki pesepakbola ganteng bernama Jerry Litmanen dengan skill yang piawai dalam menggocek si kulit bundar, juga menyentak dunia. Negera kecil yang memiliki pulau vulkanik dan geyser yang erupsi setiap 8-10 menit yaitu Geysir dan Strokkur, itu lolos ke putaran final Piala Dunia 2018. Padahal, negara yang identik dengan sepakbola seperti Belanda dan Italia, tersingkir di babak kualifikasi dan play-off.

Foto karya Irma Kim

Oleh karena itu, pameran bersama foto karya para pengelana bertema Magical Iceland-Amazing Island, yang berlangsung pada 18-30 November 2017 ini memang sungguh “ajaib” dan “luar biasa”. Paling tidak, saat IndependensI.com melihat foto-foto yang dipamerkan, segala sesuatu yang berkaitan dengan “magical” dan “amazing” yang ada di Islandia disajikan secara utuh melalui hasil karya Bernad Thios, Dino Bramanto, Dyah Kusumaningrum, Flora Rikin, Hendri Yuliansyah, Indra H Sukandar, Irma Kim, Lukas Ong, Ria Pasaman Semesta, Ridwan Prasetyo, Riefka Dachlan, Riza Purnawarman, Sayid Budhi, dan Stephanus Junardi Sarmili.

Dodi Sandradi

Seperti yang diungkapkan Dodi Sandradi, yang menjadi kurator pameran, menjelajah ke berbagai belahan bumi, belumlah cukup sebelum memori card yang ada di kamera menyimpan keindahan dan keajaiban alam di Islandia.

“Yang Maha Kuasa memberi kesempatan saya sehingga dapat berkunjung ke Islandia,” katanya.

“Empat kali perjalanan ke ‘Negeri Aurora’ bersama teman-teman yang berbeda menjadikan kesenangan tersendiri,” tambahnya.

Lebih jauh Dodi Sandradi mengungkapkan, ide dan gagasan Ria Pasaman yang baru saja berpetualang ke Islandia untuk membuat pameran yang melibatkan semua fotografer-fotografer yang pernah berkunjung ke negeri itu, menjadi kenyataan. Dan, sebuah kehormatan bagi Dodi dapat memilih foto-foto terbaik dari para fotografer andal Indonesia.

Bagi Dodi, memilih ratusan foto hasil bidikan para fotografer ikut membangkitkan kenangan tentang Islandia. Dodi teringat waktu, tempat, serta merasakan kembali saat memotret di sana bersama para sahabat pada musim yang berbeda.

Dari ratusan foto yang dikirim, akhirnya terpilih 53 foto yang mewakili tentang indahnya pegunungan, air terjun, gletser, laguna, pantai, dan tentu saja Aurora Borealis yang diburu fotografer dari penjuru dunia.

Foto karya Dyah Kusumaningrum

Uniknya, Ria Pasaman adalah peserta pameran bersama tersebut yang baru untuk pertama kalinya berkunjung ke Islandia. Tapi, dialah yang menggagas sekaligus menyelenggarakan pameran tersebut.

“Persiapannya kurang-lebih satu bulan. Pertengahan Oktober saya kembali dari Iceland, pertengahan November pameran bersama digeselenggarakan,” ujar Ria Pasaman yang mulai mengenal dan akrab dengan fotografi sejak masih duduk di bangku SMP, sambil tersenyum dan geleng-geleng kepala seakan tidak percaya dengan apa yang telah dikerjakannya.

“Sayangnya sebagian besar fotografer yang terlibat dalam pameran ini tinggal di luar kota, sehingga mereka tidak bisa hadir saat pameran dibuka oleh Maxi Gunawan, Honorary Consul of Iceland to the Republic of Indonesia,” tambah fotografer yang pernah menggelar karyanya dalam pameran tunggal bertajuk Trought Flowery Eyes pada 10 Maret 2014, saat dia genap berusia 50 tahun itu. (Toto Prawoto)