Lusia Kiroyan berfoto dengan boneka Batik Girl di Museum Bank Mandiri, Jakarta, Selasa (5/12/2017). (Henri Loedji)

Cinderella Indonesia Ajak Batik Girl Keliling Penjara

Loading

JAKARTA (IndependensI.com) – Cinderella memang hanya tokoh dalam dongeng. Tapi Cinderella Indonesia adalah tokoh yang nyata, yang gigih membantu anak penderita kanker dan narapidana perempuan.

Lusia Kiroyan, begitu nama asli sang Cinderella Indonesia, sudah sering keluar masuk penjara. Bukan sebagai tahanan tapi untuk membantu para warga binaan. Dia datang ke penjara bersama Batik Girl dan mengajak para napi untuk mendandani boneka itu.

Dua penjara terakhir yang dikunjunginya adalah Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Batam dan Bali. Tema yang diangkat adalah “Women Empowering in Batam and Bali Prisons for Drug Offences”.

Di Batam, Lusia menggelar workshop pada 23-25 November 2017. Di Bali, kegiatan serupa digelar pada 27-29 November 2017.

“Di Bali, para peserta workshop kebanyakan narapidana kelas berat dengan masa hukuman 10-15 tahun. Bahkan ada yang menunggu eksekusi hukuman mati,” kata Lusia menceritakan pengalamannya di Museum Bank Mandiri, Jakarta, Selasa (5/12/2017).

“Tidak mudah menangani mereka. Tapi kemudian saya dapat bantuan dari Lindsay Sandiford, narapidana asal Inggris, sebagai trainer. Begitu Lindsay masuk ruangan, semuanya langsung diam,” ujarnya.

Lindsay Sandiford divonis hukuman mati pada Januari 2013. Dia ditangkap di Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, pada 19 Mei 2012 setelah ketahuan membawa kokain dalam tasnya. Waktu itu dia baru tiba dari Bangkok, Thailand.

Salah satu boneka Batik Girl.

Batik Girl Workshop diikuti 50 orang warga binaan di Batam dan 50 orang warga binaan di Bali. Kegiatan terbagi atas dua sesi yaitu program inner peace berupa latihan yoga, yang dipimpin Nina Wolther, dan pelatihan pembuatan boneka Batik Girl. Tujuannya adalah membuat para narapidana berpikir positif dan menghilangkan ketergantungan terhadap narkotika.

Lusia menargetkan para warga binaan bisa membuat total 1.000 Batik Girl hingga Februari 2018. Boneka tersebut nantinya akan dibagikan ke anak penderita kanker dan penyandang disabilitas di seluruh ASEAN.

Dia berharap kegiatan seperti ini bisa terus mendapatkan dukungan bukan hanya di Indonesia tapi di seluruh Asia Tenggara, sehingga bisa mencapai 10.000 boneka Batik Girl.

Selain pelatihan di penjara, Lusia juga melakukan Batik Girl Roadshow di Melbourne dan Darwin, dengan tagline “A Doll for A Friend”. Penerima hibah Alumnae Grant Scheme (AGS) itu berharap kegiatan ini bisa mempererat hubungan Indonesia dan Australia sekaligus menggalang dana untuk membantu para penderita kanker.

Lusia Kiroyan (kiri) dan Vice President Corporate Social Responsibility Center Bank Mandiri, Ary M Manopo.

Sementara itu, Bank Mandiri siap membantu orang-orang yang punya semangat dan kegigihan seperti Lusia Kiroyan.

“Bank Mandiri aktif menggelar lomba social entrepreneurship. Lusia adalah salah satu pemenangnya yang terus bekerja sama dengan Bank Mandiri,” kata Vice President Corporate Social Responsibility Center, Ary M Manopo.

2 comments

  1. Everyone loves what you guys tend to be up too. Such clever work and exposure!
    Keep up the amazing works guys I’ve incorporated you guys to
    blogroll.

Comments are closed.