Ketua Umum Pengurus Besar HMI, Mulyadi P. Tamsir

HMI Akan Bahas Masalah Intoleransi dan Bhineka Tunggal Ika

Loading

AMBON (IndependensI.com) – Pelaksanaan kongres Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di Kota Ambon, Maluku akan membahas persoalan intoleransi dan Bhineka Tunggal Ika di Indonesia. Kedua topik itu dinilai tetap relevan dalam rangka menjaga kelangsungan Negara Kesatuan republik Indonesia (NKRI).

“Sesuai jadwal, kongres Dilaksanakan di Ambon tanggal 9-13 Februari 2018 dengan agenda utama membahas persoalan intoleransi, Bhineka Tunggal Ika dan berbagai persoalan lainnya,” kata Ketua Umum Pengurus Besar HMI, Mulyadi P. Tamsir di Ambon, Kamis (11/1/2018).

Ia mengatakan, kongres HMI di Ambon tahun 2018 mengangkat tema mengokohkan kebangsaan dan mewujudkan Indonesia berkeadilan, melalui tema tersebut akan menjawab persoalan intoleransi, Bhineka Tunggal Ika.

Ambon sebagai tuan rumah sekaligus kota toleransi sesuai dengan tema, sehingga harus diwujudkan di Indonesia sebagai negara yang berkeadilan.

“Keadilan menjadi persoalan di Indonesia dan harus dijawab, terutama di wilayah Indonesia timur, karena itu melalui kongres HMI ini kondisi wilayah Indonesia timur akan lihat cara pandang masyarakat Indonesia ke pemerintah pusat, sehingga ke depan masyarakat Indonesia akan berkeadilan dan makmur,” katanya.

Menurut dia, kedatangan dirinya bersama pengurus HMI untuk bertemu Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy untuk menyampaikan kegiatan kongres, serta kesiapan masyarakat kota Ambon.

Kongres HMI di kota Ambon kata Mulyadi, merupakan pertama kali dilaksanakan wilayah timur, sebelumnya di paling timur di kota Makassar, diharapkan kegiatan ini dapat menjadi ajang promosi kota Ambon sebagai kota yang damai.

“Kami juga berterima kasih kepada Wali Kota Ambon, Pemerintah Kota dan Pemerintah Provinsi Maluku yang telah menyambut dan mendukung Ambon sebagai tuan rumah kongres, saya berharap kedepan HMI bisa berbenah, perbaiki diri dan bangkit menjadi organisasi yang besar dan jaya,” tandasnya.

Diakuinya, ada dua agenda besar yakni kongres HMI dan musyawarah nasional kopsimiawati, peserta yang akan terlibat untuk kongres sebanyak 1.000 orang, sedangkan munas 500 orang sehingga total 1,500 peserta.

“Jumlah tersebut belum ditambah kader HMI dari berbagai daerah di Indonesia yang akan datang diluar peserta, karena itu kita akan laksanakan sejumlah kegiatan agar peserta dapat pertisipasi dan jaga ketertiban kongres,” katanya.

Kegiatan kongres diantaranya laporan pertanggungjawaban Pengurus Besar HMI 2016-2018, serta merusmuskan agenda strategis internal dan eksteral organisasi.

“Kita juga akan melakukan pemilihan pengurus baru yakni memilih ketua umum periode 2018 -2020, serta agenda lainnya seperti bakti sosial, bazaar, donor darah dan kegiatan lainnya karena kongres kali ini sekaligus peringatan dies natalis HMI ke 71,” kata Mulyadi. (ant/kbn)