foto istimewa

PBNU – Muhammadiyah: Negara Indonesia Akan Tetap Utuh

Loading

JAKARTA (IndependensI.com) – Organisasi Islam Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah berpendapat negara Indonesia akan tetap utuh selama masyarakat Indonesia dapat menajaga persaudaraan.

“Parameter ukuran sehatnya sebuah bangsa dan negara salah satunya bisa dilihat dari tegak dan kokohnya tali persaudaraan kebangsaan dan juga ekonomi yang tumbuh merata,” kata Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj saat melakukan pertemuan dengan Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Kantor PBNU, Jakarta, Jumat.

Ketua PBNU Said Agil Siroj menguraikan selain eratnya tali persaudaraan hal lain yang dapat menjadi parameter bangsa sehat adalah tersedianya akses pendidikan yang mudah, terbukanya ruang-ruang dalam menyampaikan pendapat, serta tegaknya hukum sebagai insturmen utnuk meraih keadilan.

Bangsa yang kuat dan sehat juga tercermin dari semakin berkualitas dan berdayanya masyarakat sipil, lanjutnya.

Senada dengan Said Aqil, Ketua Umum MUhammadiyah Haedar Nashir juga percaya bahwa bangsa Indonesia akan tetap ada.

“Kami optimis, Indonesia akan tetap utuh sampai kapanpun, karena bangsa ini adalah bangsa yang beriman, bangsa yang bertaqwa, maka kita tidal boleh menjauhkan negara dengan agama,” kata Haedar. Dia mengatakan selama bangsa ini bertaqwa maka akan dijaga Allah.

Agar Indonesia tetap utuh maka NU dan Muhammadiyah meminta kepada pemerintah agar bersungguh-sungguh dalam upaya mengurangi angka kemsiksinan dan mengurangi angka pengangguran.

foto istimewa

Mereka juga meminta pemerintah melakukan upaya-upaya yang terukur agar kesenjangan eknomi dan sosial dapat teratasi dengan baik, Mereka juga meminta pada tahun politik ini sebagi bagian dari cara kita sebagai bangsa untuk melakukan perubahan-perubahan yang berarti bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.

Perbedaan harus diajdikan sebagai rahmat yang menopang harmoni kehidupan yang beragam. Karena demokrasi tidak sekedar membutuhkan kerelaan hati menerima adanya perbedaan pendapat dan perbedaaan pikiran, namun demokrasi juga membutuhkan kesabaran, ketelitian dan cinta kasih antar sesama.(ant/wasita)