Neraca Dagang September Surplus, Tapi Sektor Migas Defisit

Loading

JAKARTA (independensi.com) – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan selama September 2018, yang secara keseluruhan masih surplus. Meskipun sektor migas masih mengalami defisit yang cukup dalam.

“Total impor migas mencapai US$ 2,28 Miliar , sementara non migas US$ 12,32 miliar,” kata Deputi Statistik Distribusi dan Jasa Yunita Rusanti, saat pengumuman neraca dagang di kantornya, Senin (15/10/2018).

BPS mencatat sektor migas mengekspor senilai US$ 1,21 miliar per September 2018, lebih rendah ketimbang impor yang US$ 2,28 miliar. Sehingga masih tercatat defisit US$ 1,07 miliar.

Sebelumnya, berdasar data BPS, secara kumulatif, dari periode Januari- Agustus 2018, defisit migas sudah mencapai US$8,31 miliar, atau sekitar Rp 124 triliun menggunakan kurs rupiah saat ini.

Secara keseluruhan ekspor September 2018 mencapai US$ 14,83 miliar atau tumbuh 1,7% (year on year). Sementara impor mencapai US$ 14,60 miliar atau tumbuh 14,18% (year on year). Hal ini menyebabkan surplus neraca perdagangan sebesar US$ 230 juta.