Moeldoko : 154 Personel Gabungan Amankan Lokasi Penembakan Pekerja di Jalur Trans Papua

Loading

JAKARTA (IndpendensI.com) – Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengatakan, pemerintah telah menerjunkan 154 personel gabungan dari TNI dan Polri untuk mengamankan lokasi penembakan pekerja proyek jembatan di jalur Trans Papua.

Ratusan pasukan tersebut diturunkan semata-mata agar masyarakat setempat merasa aman. “Sebanyak 154 TNI-Polri dikirim untuk pemulihan. Kita tidak ingin masyarakat di sana merasa situasi tidak menentu. Merasa tidak aman dan nyaman,” ucap Moeldoko kepada wartawan di kantornya, Jalan Veteran, Jakarta, Rabu (5/12/2018).

Selain itu, Mantan Panglima TNI ini meminta setiap proyek yang dikerjakan di daerah rawan di Papua dijaga aparat keamanan. Hal ini agar pengerjaan proyek tidak terganggu.

“Pembangunan tetep berjalan perlu dikawal di daerah yang tidak aman. Perusahaan kontraktor atau BUMN perlu pengawalan TNI-Polri agar pembangunan tetap berjalan dengan baik,” kata Moeldoko.

Menurut Moeldoko, pembangunan di Papua tidak boleh berhenti. Hal ini sebagai bentuk perhatian pemerintah untuk pembangunan Papua.

“Upaya pemerintah Jokowi untuk segera samakan kondisi pemerataan pembangunan ini tidak kenal situasi. Walau kita diganggu, ini kebutuhan besar masyarakat Papua,” kata Moeldoko.

Bagi Moeldoko, pembangunan bisa mengubah kerawanan kawasan. Termasuk di lokasi kejadian di Kabupaten Nduga.

“Masih merah (rawan), makanya Pak Presiden buka akses, semoga daerah jadi tumbuh, tidak terisolasi. Mudah in-out orang. Kesejahteraan meningkat. Kalau berubah, tingkat keamanan juga berubah,” ucap Moeldoko.

3 comments

Comments are closed.