Herman Khaeron Sebut PT RNI Tak Serius Selesaikan Konflik Lahan HGU Perbatasan Indramayu-Majalengka

Loading

INDRAMAYU (IndependensI.com) – Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron menyampaikan rasa keprihatinannya atas sengketa lahan tebu di kawasan HGU PT RNI di Jatitujuh Kabupaten Majalengka pada Senin (4/10) yang menyebabkan dua orang meninggal dunia.

Politisi Partai Demokrat ini mengatakan konflik di lahan HGU PT RNI (persero) ini telah lama berlangsung dan pihaknya sudah beberapa kali memfasilitasi pertemuan dengan Kementrian Kehutanan sebagai pemilik lahan dan PT RNI (Persero) sebagai pemilik HGU kebun tebu ini, namun sayangnya tidak pernah selesai.

“Saya turut prihatin dengan terjadinya bentrok antar petani di wilayah HGU PT. RNI (persero). Saya juga turut berbela sungkawa atas korban jiwa petani meninggal dua orang, seraya mengajak mari kita dudukan sengketa lahan ini dengan musyawarah dan mengedepankan kebersamaan.

Pria yang akrab disapa Hero ini menambahkan Direksi PT RNI tidak pernah mendudukkan persoalan ini dengan baik, bahkan selalu dengan cara-cara pendekatan aparat. Ia meyakini, jika PT RNI serius menangani konflik pertanahan ini, dapat selesai secara baik dan dibangun sinergi saling menguntungkan antara BUMN dan warga sekitar.

“Nasi sudah jadi bubur, bentrok yang terjadi beberapa hari lalu ini telah menelan korban jiwa, dan jika tidak diselesaikan secara komprehensif akan terus terjadi konflik yang berkepanjangan, dan merugikan harmonisasi antar warga,” ujar dia.

Ia berharap polisi dapat menegakan hukum seadil-adilnya, memproses yang menyebabkan terjadinya dua warga meninggal, dan membebaskan warga yang tidak bersalah.

“Aparat kepolisian tidak perlu represif, tegakan saja hukum seadil-adilnya,” tambahnya.

Sementara itu terkait dengan salah seorang pimpinan FKamis dan juga anggota DPRD Kabupaten Indramayu dari Demokrat berinisial T, Hero yakin T tidak terlibat dalam bentrokan tersebut

“Saya kenal T sejak menjabat kepala desa dulu, aktif membela warga,” jelas Hero.

Menurut Hero, ia sudah beberapa kali memfasilitasi pertemuan dengan para pejabat negara terkait dengan kawasan hutan di selatan Indramayu, T selalu menyampaikan bahwa sejarahnya bahwa kawasan itu adalah kawasan hutan, dan warga berkeinginan mengembalikannya menjadi kawasan hutan sebagai penyangga kehidupan masyarakat.

“Karena kehadiran RNI di kawasan itu tidak kunjung memberi kesejahteraan bagi warga sekitar HGU,” pungkas Hero.