Ziarah ke Makam Leluhur, Ansy Lema Ungkap Perjuangannya Untuk Daerah Perbatasan

Loading

JAKARTA (Independensi.com) –

Anggota DPR RI Dapil Nusa Tenggara Timur (NTT) II Yohanis Fransiskus Lema (Ansy Lema) berziarah ke makam leluhur nya di Desa Sadi, Belu, NTT, baru-baru ini.

Ziarah itu dilakukan Ansy di sela-sela reses di Belu.  Politisi muda PDI Perjuangan itu berziarah ke makam kakek dan nenek nya.

“Nenek kandung saya, nenek Helena Bui Teu, mama kandung bapak saya, berasal dari suku Kemak sub-etnik Raegio yang tinggal di Sadi,” ujar Ansy.

“Kakek Buyut saya bernama Paulus Maukura dan nenek buyut bernama Yuliana Bolokau,” tambahnya.

Ayahanda Ansy, Raymundus Lema, bahkan lahir di Atambua dan sempat tinggal beberapa tahun di Atambua saat kakek Ansy, Yohanis Lema asal Ende Lio, yang berprofesi sebagai polisi bertugas di sana.

“Ada darah Timor dan darah Flores mengalir dalam diri saya,” ujarnya.

Kunjungan ini, ujar Ansy, menghadirkan kembali kenangan dan pengalaman dirinya sebagai putra perbatasan yang saat masih sekolah sering berlibur ke Sadi bersama keluarga.

Pengalaman saat itu, ungkap Ansy, harus dilakukan dengan menyeberangi kali dan melewati jalan yang berbatu serta berlumpur, baru bisa tiba di Sadi.

“Bedanya, kini saat mengunjungi Sadi, saya tidak lagi harus menyeberangi kali atau sungai, karena telah ada jalan Sabuk Merah dan jembatan penghubung Atambua – Sadi,” ungkap Ansy.

“Sebagai putra perbatasan berdarah Timor (Belu), sejak dilantik menjadi anggota DPR RI, saya telah memberi perhatian-kepedulian untuk mendukung pembangunan di wilayah-wilayah perbatasan, baik di Kabupaten Belu, Timor Tengah Utara (TTU), Malaka, Kabupaten Kupang dan Rote Ndao yang berbatasan langsung dengan Timor Leste dan Australia,” paparnya.

Bagi Ansy, perbatasan bukan daerah periferal, terisolasi, kuno, tetapi merupakan beranda depan negeri, teras depan, wajah negeri.

Karena merupakan teras depan negeri, maka menurut Ansy lima kabupaten tersebut mesti diberikan perhatian optimal dalam pembangunan nasional dalam berbagai bidang, termasuk bidang kerja dirinya yakni di sektor pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan-kelautan, kehutanan dan lingkungan hidup.

“Program pemberdayaan seperti bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan), bantuan Pekarangan Pangan Lestari (P2L), bantuan Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO), bantuan benih dan bantuan ternak hasil kerja sama dengan mitra Komisi IV DPR RI menjadi bukti nyata kerja dan cinta saya untuk rakyat perbatasan,” ungkap Anggota Komisi IV DPR RI itu. (Hiski Darmayana)