BEKASI (IndependensI.com) – Guna mengetahui adanya bencana, terutama banjir, kekeringan dan longsor, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi memasang alat deteksi. Pemasangan alat ditempatkan di sejumlah lokasi yang rawan bencana.
”Mengimgat beberapa lokasi rawan bencana di Kabupaten Bekasi, kami pasang alat deteksi bencana,” ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi, Aspuri, Senin (20/11/2017).
Pemasangan alat deteksi ini dilakukan secara bertahap. Tahun ini, baru lima wilayah yang dipasang alat deteksi tersebut. Diantaranya, di Kecamatan Cibarusah titiknya di Desa Ridogalih, Kecamatan Muara Gembong, Kecamatan Cikarang Utara tepatnya di Desa Karang Asih, Kecamatan Babelan.
Ia menjelaskan, penempatan alat deteksi di Desa Ridogalih karena di wilayah ini rawan kekeringan. Jika musim kemarau tiba, akan kesulitan air.
Untuk itu, katanya, dengan adanya alat tersebut, maka masyarakat lebih diuntungkan. Soalnya, pemerintah daerah dapat segera menyalurkan mengetahui dan menyalurkan bantuan. Sedangkan di Kecanatan Muaragembong, setiap bulan bisa dua-tiga kali berturut-turut banjir apalagi saat musim hujan.
Bahkan, di wilayah Utara Bekasi banjir hingga ketinggian hingga 10 meter. Sebab, di daerah itu merupapakan pertemuan arus dari bendungan Sungai Citarum dengan air laut.
Disebutkan, upaya itu sebagai bentuk antisipasi BPBD bekerja sama dengan seluruh elemen pemerintahan dengan menyiapkan pusat kesehatan masyarakat, peralatan tanggap bahaya, dan sebagainya. Selain itu, peralatan ini juga akan memudahkan dalam mengontrol ke daerah bencana.
Alat tersebutn kembali akam dipasang tahun depan secara bertahap. Pengadaan alat deteksi dini melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bekasi 2018.
“Jumlah alat deteksi itu tahun depan akan ditambah, karena tahun ini baru lima yang terpasang,” katanya.
Berdasarkan data BPBD Kabupaten Bekasi, dari 23 Kecamatan di Kabupaten Bekasi sebanyak 11 kecamatan rawan bencana banjir. Diantaranya, Kecamanatan Muaragembong, Cabangbungin, Tarumajaya, Pebayuran, Cibitung, Tambun Utara, Tambun Selatan, Kedungwaringin dan Cikarang Timur. Kecamatan Cikarang Utara dan Babelan.
Sedangkan, untuk rawan kekeringan saat kemarau terjadi diwilayah Kecamatan Cibarusah dan Cikarang Selatan. Selain itu, wilayah rawan longsor itu berada di Kecamatan Cikarang Pusat, Serang Baru, Setu, dan Bojongmangu. (jonder sihotang).