JAKARTA (Independensi.com) –
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. berkomitmen secara proaktif menyediakan layanan keuangan lengkap bagi para Pekerja Migran Indonesia (PMI) agar mereka memiliki data resmi dan produk keuangan yang komprehensif.
Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir menyatakan, saat ini jumlah pekerja migran telah mencapai lebih dari 9 juta, dari jumlah tersebut hanya 50% yang memiliki data resmi.
Hal ini membuat Pekerja Migran Indonesia menjadi kelompok yang rentan di luar negeri, mulai dari perlindungan kesehatan, perlindungan jiwa, hingga risiko perdagangan manusia.
Oleh karena itu, Erick mendorong BNI untuk menjadi bagian dari sistem data sekaligus bank yang mampu memberikan solusi layanan perbankan yang dapat melindungi pekerja migran.
“Tentunya Kementerian BUMN bersama Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP2MI) terus mendukung bagaimana para pekerja migran dapat terlindungi. Salah satu bentuk kerjasamanya adalah dengan BNI agar benar-benar menjadi satu sistem data bagi pekerja migran,” katanya.
Dalam kesempatan terpisah, Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan, BNI akan semakin memperkuat perannya sebagai bank global asal Indonesia yang menjadi mitra para pekerja migran.
BNI tidak hanya menyediakan solusi transaksi dan pembiayaan, tetapi juga pilihan solusi keuangan termasuk asuransi yang dapat dipilih oleh para pekerja migran dalam upaya melindungi diri.
“Dalam sistemnya, BNI telah memiliki solusi keuangan yang lengkap. Tinggal program sosialisasi yang perlu terus kami tingkatkan agar lebih banyak pekerja migran memahami solusi keuangan yang dapat melindungi mereka,” katanya (hpr)