Foto : Staff Khusus Ketua DPRD Gresik, Ahmad Nailul Faroq

Tergugah Majukan Daerah, Staff Khusus Ketua DPRD Gresik Nailul Faroq Mantabkan Diri Nyaleg

Loading

GRESIK (Independensi.com) – Ahmad Nailul Faroq staf khusus Ketua DPRD Gresik, Muchammad Abdul Qodir, tergerak hatinya untuk ikut andil berkonstibusi ke bangsa dan negara melalui gagasan atau yang bertujuan untuk kepentingan masyarakat melalui jalur politik. 

Pria yang biasa disapa Cak Nailul ini, merupakan seorang intelektual yang aktif disejumlah organisasi ternama di Indonesia. Namun, ia lebih konsen dalam membuat gagasan atau ide khususnya terkait dunia pendidikan.

Untuk mewujudkan niatannya itu, ia memantabkan diri terjun ke dunia politik praktis dengan mendaftar sebagai bakal calon legislatif (bacaleg) pada Pemilu 2024 melalui PKB Kabupaten Gresik, Jawa Timur, di Dapil 1 Gresik – Kebomas.

“Agar apa yang saya inginkan bisa terealisasi, maka harus terjun langsung kedalam politik praktis. Salah satunya dengan menjadi anggota legislatif, sebab di gedung parlemen itulah saya bisa tuangkan ide atau gagasan yang selama ini hanya sebagai wacana saja,” ungkapnya, Senin (27/2).

“Jika nantinya saya berkesempatan menjadi anggota DPRD Gresik, pertama saya ingin melakukan penataan disektor pendidikan. Karena jika pendidikan disuatu daerah itu bagus secara kualitas, tentu akan berimbas positif pada sektor lainnya,” ujar mantan kordinator advokasi dan investigasi Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) Jakarta.

Untuk meningkatkan kualitas pendidikan lanjut Nailul, ada beberapa variabel yang harus dilakukan pemerintah daerah. Yakni, sumber daya manusia (SDM) para pendidik (guru) harus yang mumpuni, sarana prasarana pendidikan yang mendukung dan memadahi sesuai dengan kebutuhan.

“Kalau saya mengkaji dari sisi anggaran pendidikan, di rata-rata daerah ada sekitar 70 hingga 80 persen habis untuk pegawai saja. Sedangkan, anggaran untuk kapasiti building atau peningkatan kualitas justeru sangat kecil. Tentu model kebijakan seperti itu harus diubah, dengan lebih menekankan pola perbaikan lewat program-program peningkatan mutu pendidikan yang tepat,” tegas pria yang pernah aktif di ICW ini.

Gagasan yang disampaikan Nailul, bukan tanpa alasan. Sebab di tahun 2017, dirinya pernah menjadi koordinator tim advokasi akselerasi akses pendidikan berkualitas di 4 kabupaten/kota (Malang, Tangsel, Bintan dan Maros). Selain itu, tahun 2018 pernah berpartisipasi dalam riset bersama 13 negara dalam forum RTEI (Right to Edication Indeks) soal indeks kualitas pendidikan di 13 negara.

“Dari pengalaman-pengalaman tersebut, yang ingin saya implementasikan ketika mendapat kesempatan sebagai wakil rakyat nantinya sebagai bentuk ikhtiar untuk turut serta meningkatkan kualitas pendidikan di Gresik” pungkasnya. (Mor)