BEKASI (IndependensI.com) – Sebanyak 14 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Pemkot Bekasi melakukan evaluasi. Hal itu dilakukan terkait pelaksanaan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP).
Evaluasi dilakukan terkait pelaksanaan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Kegiatan tersebut dipimpin Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu bersama 14 kepala OPD, diantaranya Inspektorat, BKPPD, BPKAD, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Tenaga Kerja, Disdukcapil, Dinas Perhubungan, Disdagperin, Diskop UKM, Dinas PUPR, Distanikan dan Kepala Disparbud. Turut hadir perwakilan dari Kemenpan dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam pembahasan yang dilakukan di Bekasi, Rabu (20/9/2017).
Pada kesempatan itu, Ahmad Syaikhu menyampaikan bahwa Pemerintah Kota Bekasi sudah berusaha semaksimal mungkin dalam mewujudkan visi yang Maju, Sejahtera dan Ihsan.
Ia menyampaikan tujuh isu strategis rencana pembangunan jangka menengaj daerah (RPJMD) Kota Bekasi tahun 2013-2018. Pertama adalah tata kelola pemerintahan dan kinerja pelayanan publik, kedua kapasitas pendanaan pembangunan daerah, ketiga tata kota, kualitas pemukiman dan lingkungan hidup.
Keempat transportasi murah, cepat, aman dan nyaman, kelima kinerja layanan pendidikan kesehatan dan layanan sosial lain, keenam aktifitas perekonomian, dan daya saing daerah serta yang ketujuh pemberdayaan masyarakat dan keamanan ketertiban
Tujuh isu strategis yang menjadi perhatian Pemerintah Kota Bekasi adalah tata kelola pemerintahan dan kinerja pelayanan publik dam menjadi pembahasan dalam pertimbangan penilaian SAKIP.
Selanjutnya, dijelaskan terkait upaya Pemerintah Kota Bekasi bahwa Inspektorat juga sudah melakukan evaluasi LAKIP SKPD tahun 2016 yang pada akhirnya tindak lanjut rekomendasi setelah mendapatkan Asistensi penajaman SAKIP dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) khususnya untuk peningkatan nilai SAKIP bagi 14 Perangkat Daerah di Kota Bekasi.
Syaikhu berharap Kota Bekasi bisa menaikan nilai SAKIP dari tahun sebelumnya menjadi nilai B atau bahkan naik dua tingkat menjadi A. (jonder sihotang)