Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un (kiri) dan Presiden AS Donald Trump berjabatan tangan sebelum memulai perundingan di Hotel Capella, Pulau Sentosa, Singapura, Selasa (12/8/2018) pagi. (Foto: Reuters)

Kim dan Trump Bikin Sejarah

Loading

JAKARTA (IndependensI.com) – Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dan Presiden AS Donald Trump berjabatan tangan jelang perundingan di Singapura, Selasa (12/6/2018) pagi. Pertemuan di Hotel Capella, Pulau Sentosa, itu adalah perjumpaan pertama pemimpin Korut dengan presiden AS yang masih menjabat.

“Senang bertemu dengan Anda, Bapak Presiden,” kata Kim beberapa saat setelah duduk di sebelah Trump, dengan latar belakang bendera Korut dan Amerika Serikat.

Trump membalasnya dengan acungan jempol.

Dengan banyaknya kamera dari media massa dunia, Trump dan Kim memperlihatkan sikap bersahabat jelang perundingan pelucutan senjata nuklir Korut.

“Saya merasa gembira. Kami akan mengadakan diskusi dan pasti akan berlangsung dengan sukses. Saya merasa terhormat dan saya yakin kami bisa membangun hubungan yang baik. Saya tidak ragu,” kata Trump dalam siaran langsung di televisi.

“Senang rasanya bisa berada di sini. Ada sejumlah kendala tapi kami bisa mengatasinya sehingga kami bisa berada di sini,” kata Kim.

Trump dan Kim dijadwalkan bertemu dalam perundingan empat mata dengan durasi sekitar dua jam. Sebelumnya, mereka makan siang bersama dengan anggota delegasi lain.

Donald Trump menuntut Kim Jong-un melucuti senjata nuklir dan menghentikan uji coba rudalnya. Sebagai imbalannya, Trump akan mencabut sanksi ekonomi AS terhadap Korut dan siap menggelontorkan modal untuk membangun negara itu.

Namun pencabutan sanksi yang dijanjikan Trump tidak semudah yang diucapkannya. Karena bentuknya sudah undang-undang, perlu minimal 60 suara setuju dari 100 anggota Senat. Karena Republik hanya menduduki 51 kursi, Trump butuh dukungan Demokrat jika ingin mengubah sanksi.

One comment

Comments are closed.